Mataram (Inside Lombok) – Debat terbuka calon walikota – wakil walikota untuk pilkada Kota Mataram putaran pertama sudah digelara, Rabu (16/10) malam. Pada debat putaran pertama memfokuskan pada isu kesehatan, ekonomi, dan lingkungan.
Debat juga menghadirkan lima orang tim pakar sebagai panelis. Antara lain Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Mataram Dr Baiq Mulianah, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram Prof Dr H Muhammad Saleh Ending, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram Dr Syafril, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram Dr M Firmansyah dan Akademisi Unram Ir Lalu Arifin Aria Bakti.
Pada sesi pertama kedua calon menyampaikan visi dan misi. Pasangan nomor urut 1 AQUR melalui Lalu Aria Dharma menjelaskan kenapa dirinya memutuskan maju sebagai calon kepala daerah. Dia mengatakan, keberaniannya maju menjadi calon Walikota Mataram karena menurutnya pemerintahan selama ini tidak berjalan baik-baik saja.
Ada tiga hal yang akan dilakukan bagaimana membangun hubungan harmonis dengan legislatif yang merupakan rekan sejajar. Kedua membangun komunikasi dengan masyarakat, yaitu rutin menyapa masyarakat yang representasikan melalui Kaling. “Kalau kami terpilih kaling garda terdepan di pemerintahan kami,” katanya.
Calon wakil walikota, Weis Arqurnain menambahkan menyampaikan tidak saling menyerang dan hidup rukun. Visi misi sebagai aman, kreatif, unggul dan responsive atau disingkat dengan AQUR. “Jadi kami akan lebih sering turun ke lapangan untuk membangun respon ke masyarakat yang lebih baik,” ujarnya.
Pasangan nomor urut 2 HARUM yang diwakili petahana Mohan Roliskana memulai menyampaikan visi-misi. Dalam upaya membangun Kota Mataram ada masalah yang harus diselesaikan. Masalah tersebut dijadikan harapan menjadikan Kota Mataram nyaman ditinggali dan masyarakat memiliki proses positif.
“Kami menyusun visi misi masih relevan membangun Kota Mataram, yaitu memperkuat dan membangun SDM yang berkualitas dan berkarakter. Membangun infrastruktur sambil memperkuat ekonomi dan menjaga inflasi di daerah. Lalu juga keamanan dan faktor pemerintahan yang berjalan dengan baik,” katanya.
Prestasi yang diraih tidak bisa disebutkan. Tapi kota yang ditinggali adalah termasuk tujuh kota di Indonesia yang nyaman ditingal berdasarkan penilaian dari ahli perencanaan kota. “Saya bersama TGH Mujiburahman berkewajiban untuk bisa mewakafkan waktu yang belum cukup untuk mengurai kekurangan Kota Mataram. Semoga kami diberikan amanah kembali untuk proses pembangunannya tidak terhenti. Kami memiliki rapor positif dan tahu apa yang harus kami selesaikan ke depan,” terangnya.
Ketua KPU Kota Mataram, Edy Putrawan mengatakan debat calon walikota diagendakan dua kali. Debat menjadi salah satu bentuk kampanye yang difasilitasi KPU Kota Mataram. Paslon diharapkan menyampaikan visi misi yang diunggulkan.
“Mari kita bertarung ide dan gagasan untuk meminpin Kota Mataram lima tahun ke depan. Kita pasti ingin Kota Mataram lebih baik kedepannya. kota Mataram lah yang menjadi pemenangnya,” katanya.
Dia mengajak warga untuk menciptakan pilkada yang riang gembira. Tidak saling menjatuhkan dan caci maki. ” Kita tidak menjadi tinggi dengan merendahkan orang. Saya percaya juta yang ada di sini orang-orang terhormat dan bermartabat,” ungkapnya. (azm)