28.5 C
Mataram
Jumat, 22 November 2024
BerandaMataramDinas Sosial Mulai Tertibkan Badut dan Manusia Silver

Dinas Sosial Mulai Tertibkan Badut dan Manusia Silver

Mataram (Inside Lombok) – Dinas Sosial Kota Mataram sudah mulai menertibkan badut yang beroperasi di pinggir jalan. Tidak hanya itu, akhir-akhir ini muncul manusia silver yang ada di beberapa lampu lalu lintas di Kota Mataram.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan mengatakan pemda mengarahkan para badut dan manusia silver untuk beraktivitas di lokasi yang lebih aman. Karena selama ini mereka lebih banyak berada di lampu lalu lintas dan dinilai mengganggu arus lalu lintas.

“Saya setiap minggu koordinasi dengan satgas untuk memastikan program kegiatan penanganan PMKS tetap berjalan.Termasuk badut atau boneka berjalan dan manusia silver,” katanya.

Ia mengatakan, Satgas Dinas Sosial sudah menegur para badut dan manusia silver tersebut. Bahkan beberapa dari mereka berasal dari luar daerah. “Ini sering kita tegur dan anter pulang ke rumahnya. Kalau dia berasal dari luar daerah kita fasilitasi. Ada beberapa yang kita pulangkan ke daerah asalnya. Rata-rata dari Jawa. Kalau dia dari Lombok kita antar ke rumahnya dan temui kepala dusun,” kata Samsul.

Dipastikannya, badut dan manusia silver yang beroperasi tidak ada yang berasal dari Kota Mataram. Dijelaskan, ketika menemukan badut atau manusia silver Satgas Dinas Sosial tidak langsung memulangkannya melainkan memberikan peringatan. “Kalau ketemu kedua kali kita langsung antar ke rumahnya dan ketemu sama keluarganya,” tegasnya Samsul.

Sementara untuk yang berasal dari luar daerah, Pemkot Mataram bekerjasama dengan Dinas Sosial Provinsi NTB. “Hasil asesmen kami sampaikan ke Dinas Sosial Provinsi NTB. Untuk nanti dia yang akan menghubungi pemda asalnya,” katanya.

Penertiban yang dilakukan Satgas Sosial Kota Mataram setiap hari. Bahkan Minggu (27/10) saat kegiatan Car free day (CFD) di Udayana ditemukan tiga orang. “Kalau kita tindak ditempat kita langsung minta ganti bajunya,” katanya.

Untuk pengawasan sendiri kata Samsul tetap dilakukan. Hanya saja saat datang ke Kota Mataram dengan menggunakan pakaian biasanya. “Tidak bisa kita mengawasi saat keluar dari rumahnya. Karena kampung tempat dia tinggal saja tidak tahu kalau dia jadi badut,” tegasnya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer