Mataram (Inside Lombok) – Jelang Idulfitri sudah banyak retail modern yang mulai menjajakan parsel lebaran. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram mengingatkan agar isi parsel lebaran bukan makanan yang akan atau mendekati kadaluarsa.
Kepala Disdag Kota Mataram, Uun Pujianto mengatakan makanan yang ada di setiap parsel maksimal tiga bulan sebelum masuk kadaluarsa. “Di sana kan sudah jelas masa kadaluarsa sama kapan. Kalau kita kan bulan Ramadan kalau bisa tiga bulan sebelum itu,” katanya.
Rentang waktu ini disebut cukup ideal untuk makanan yang ada di dalam parsel. Pasalnya, aktivitas masyarakat setelah hari raya idul fitri banyak bersilaturahmi dengan keluarga atau masyarakat. “Kan selama sebulan itu padat dengan silaturrahmi dan itu masih bisa tetap dikonsumsi,” ungkapnya.
Ia mengatakan, selama pengawasan yang dilakukan akan memeriksa masa kadaluarsa yang ada di setiap makanan di dalam parsel. “Rutin kita lakukan pengawasan. Nanti kita sosialisasi dan turun ke supermarket agar parsel itu bukan makanan yang mendekati kadaluarsa,” katanya.
Jika tim dari Disdag menemukan ada makanan yang sudah mendekati masa kadaluarsa maka harus diganti dengan yang lain. “Ya kalau ditemukan nanti harus diganti saja dengan makanan yang lain yang masa kadaluarsanya masih jauh,” katanya.
Pengawasan ini agar makanan di dalam parsel yang diterima oleh masyarakat layak konsumsi. Jika ada masyarakat yang mendapatkan makanan kadaluarsa di dalam parsel masa bisa langsung dilaporkan ke tim perlindungan konsumen. “Nanti itu diadukan saja kalau memang menemukan ada konsumen yang kurang puas atau ada yang masuk kadaluarsa,” katanya. (azm)