Mataram (Inside Lombok) – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram mengimbau masyarakat untuk melaksanakan salat gaib dan qunut nazilah sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada kejadian konflik kemanusiaan di Palestina. Imbauan itu mengikuti arahan dari Kemenag RI yang mengajak seluruh umat Islam di Indonesia melakukan hal yang sama.
Konflik Israel-Palestina yang terjadi di jalur Gaza dan Tepi Barat menyisakan pilu. Ribuan orang harus kehilangan nyawa akibat konflik ini dan ratusan ribu lainnya harus menanggung kesedihan serta kesusahan.
Kepala Kemenag Kota Mataram, Jaelani mengatakan imbuan untuk pelaksanaan salat gaib ini sudah ditindaklanjuti melalui para penyuluh keagamaan. Selain itu, melalui khotib yang ada di masing-masing masjid diimbau melaksanakan salat gaib setelah melakukan salat jumat.
“Lewat khatib juga pada Jumat kemarin. Pada Jumat seminggu yang lalu sudah mulai salat gaibnya,” katanya, Selasa (17/10) pagi. Ia mengatakan, pelaksanaan salat gaib untuk umat Islam di Palestina tidak secara serentak di semua masjid. Namun imbuan tersebut dipastikan sudah tersebar kepada masyarakat di Kota Mataram. “Di grup-grup juga sudah kita sebarkan,” katanya.
Para penyuluh juga kata Jaelani sudah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan salat gabi bagi Muslim yang gugur pada saat konflik Palestina-Israel. Karena selain dilaksanakan oleh masyarakat, ibadah salat gaib ini juga dilakukan di internal Kemenag Kota Mataram.
“Kita pas salat jemaah di masjid juga bisa kan. Jadi salat itu kan sendiri pun bisa,” Ujar Jaelani. Meski bisa dilakukan seorang diri, menurutnya alangkah baiknya salat gaib tersebut dilaksanakan secara berjemaah. “Baiknya berjemaah, kan begitu,” katanya. (azm)