Mataram (Inside Lombok) – Kota Mataram mulai diguyur hujan dan angin kencang. Kondisi ini berdampak pada meningkatkan potensi pohon tumbang. Pihak kecamatan diminta untuk menyiapkan peralatan dan sistem peringatan dini untuk mempercepat penanganan.
Walikota Mataram, Mohan Roliskana mengatakan masing-masing wilayah diminta untuk melakukan tindakan cepat ketika terjadi sesuatu selama memasuki musim hujan ini. Perlengkapan yang harus dimiliki ini agar tidak menggantungkan diri pada organisasi perangkat daerah (OPD) induk, salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.
“Sistem peringatan dini itu. Kita sudah minta mereka persiapan itu termasuk SDM-nya. Jadi tidak tergantung pada dinas induknya,” katanya, Rabu (15/11) pagi. Ia mengatakan, penanganan yang dilakukan bisa dilakukan per wilayah agar lebih cepat. Kecuali jika ada bencana lebih besar maka harus ditangani dengan cara kolaborasi. “Maka penanganan per wilayah kecuali nanti ada skala besar yang membutuhkan penanganan dari dinas induk,” lanjutnya.
Ia pun mengaku pihaknya sudah melakukan pengecekan agar alat-alat standar sudah dilengkapi salah satunya misalnya alat pemotong kayu. Alat-alat standar lainnya agar bisa melakukan penanganan lebih cepat. “Itu kan itu penanganan awal. Saya tidak mau tahu kalau ada kekurangan sinso-lah (gergaji mesin), BBM atau tenaga yang tidak ada,” katanya.
Ditegaskan, jika ada di tingkat kecamatan maka harus bisa langsung ditangani. Apalagi jika pohon tumbang mengganggu arus lalu lintas. “Mereka sudah langsung. Kemarin mereka sudah saya cek per kecamatan sudah melakukan posko, kesiapsiagaan bencana,” ucapnya. (azm)
