Mataram (Inside Lombok) – Kajian untuk kebijakan merger atau penggabungan beberapa sekolah di Kota Mataram akan dilakukan di 2023 ini. Dari hasil kajian tersebut nantinya menjadi dasar merger di Kota Mataram sehingga bangunan yang ada bisa dimanfaatkan untuk pelayanan yang lain.
“Dinas Pendidikan akan melakukan analisis SWOT ya tentang kelebihan dan kekurangan suatu sekolah dimerger,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf saat dikonfirmasi di Mataram.
Ia mengatakan rencana merger ini nantinya akan diusulkan ke pemerintah daerah sehingga Pemerintah Kota Mataram bisa membentuk tim yang akan melakukan evaluasi. Nanti dari hasilnya bisa diketahui apakah sudah layak atau tidak dilakukan merger beberapa sekolah.
“Kalau layak dimerger nanti tim akan turun menilai layak atau tidak, dan kalau layak kita akan merger,” katanya. Proses analisis pun akan dimulai tahun ini.
Meski begitu, Yusuf menyebut kebijakan merger tidak akan langsung dilakukan tahun ini meski hasil analisis sudah keluar. “Tidak serta merta kita akan melakukan merger kan,” ujarnya.
Hal itu disebabkan proses merger juga harus diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan nomenklatur. Karena jika merger sekolah, maka harus dilakukan juga pembangunan dan penambahan fasilitas di sekolah yang sudah ada. “Ini sudah ada lampunya. Karena Bappeda sudah turun kan untuk memantau,” kata Yusuf
Dicontohkan, beberapa sekolah yang mungkin akan dimerger antara lain SDN 15 Mataram dengan SDN 19 Mataram. Dua sekolah ini berdekatan dan jumlah siswa yang dinilai tidak terlalu banyak. SDN 19 Mataram nantinya akan dijadikan sebagai cabang Puskesmas Mataram.
“Tidak masalah kalau nanti dijadikan sebagai puskesmas tergantung luasnya,” katanya. Ia menerangkan, saat ini kondisi puskesmas sudah over kapasitas, sehingga dengan pemanfaatan SDN 19 Mataram tersebut dimaksimalkan untuk pelayanan kesehatan. “Tidak dipindah tapi cabangnya nanti ada disitu,” tandas Yusuf. (azm)