Mataram (Inside Lombok) – Proses pembangunan perpustakaan digital di Kota Mataram sudah mulai berproses. Kepala Dinas Perpustakaan Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Jimmy Nelwan mengatakan alokasi anggaran yang disiapkan untuk pembangunan fisik perpustakaan digital itu sebesar Rp10 miliar.
“Rp10 miliar untuk pembangunan. Ada Rp500 juta untuk mebel, ada juga Rp200 juta deposit, dan Rp300 juta untuk TIK,” ujar Jimmy, Jumat (12/5) pagi. Keunggulan perpustakaan yang akan dibangun tahun 2023 ini yaitu menyiapkan fasilitas yang lebih lengkap.
Selain buku-buku yang ada saat ini, Dinas Perpustakaan Kota Mataram juga akan menyiapkan buku-buku digital. “Yang koleksi tetap. Pelayanan nanti kita lihat ya kalau sudah jadi,” ungkapnya.
Sementara untuk syarat-syarat dokumen pembangunan sudah disiapkan, salah satunya detail engineering design (DED). “Tender mungkin. Juni sudah berlangsung dan izin itu sudah tidak ada masalah. Desain sudah sudah tidak ada perubahan,” katanya.
Proses pembangunan perpustakaan Kota Mataram ini ditargetkan bisa berlangsung selama 6-7 bulan ke depan. Sehingga 2023 ini, perpustakaan tersebut sudah bisa dikunjungi masyarakat umum. “Triwulan kedua sudah mulai fisik itu,” ucapnya.
Sementara untuk lahan lokasi pembangunan, Jimmy menjelaskan sudah tidak ada persoalan lagi. Karena lahan yang akan digunakan merupakan milik Pemkot Mataram. “Itu sudah bersertifikat semua. Itu yang di pojok dekat bundaran monumen,” katanya.
Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan perpustakaan berbasis digital ini yaitu seluas 50 are. “Kita butuhkan 50 are, tapi lahan kita lebih dari itu,” ungkapnya.
Diterangkannya, dengan adanya perpustakaan berbasis digital ini, para pengunjung nantinya tidak kesulitan untuk menemukan buku yang dibutuhkan. Karena pencairan buku bisa langsung menggunakan fasilitas digital yang disiapkan. “Jadi nanti pengunjung itu mencari bukunya lewat komputer itu,” terangnya. (azm)