Mataram (Inside Lombok) – Aktivitas anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) pada bulan puasa ini makin marak. Melihat fenomena itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan mengatakan pihaknya melalui satgas sosial akan memasifkan patroli memantau penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tersebut.
Untuk patroli, Dinsos Kota Mataram memiliki 46 satgas sosial. Puluhan satgas tersebut akan dimasifkan terutama selama Ramadan ini. “Intensitas patroli satgas akan diperbanyak lagi,” katanya.
Ia mengatakan, patroli yang dilakukan akan lebih sering terutama di jalan protokol. Kini sudah mulai terjadi setiap hari terutama pada waktu sore. “Patrolinya oleh satgas-satgas ini dipersering lagi melewati jalur protokol,” lanjutnya.
Selain itu, jam kerja satgas sosial yang biasanya bekerja dari pukul 07.00 – 23.00 WITA, sekarang diperpanjang sampai pukul 05.00 – 08.00 WITA. Nantinya puluhan satgas sosial yang ada akan patroli secara bergantian. “Semakin malam, potensi kegiatan PMKS makin banyak,” katanya.
Samsul sebelumnya tidak menampik keberadaan PMKS terutama ibu-ibu yang menunggu sedekah. Para ibu-ibu biasanya menunggu di trotoar di jalan-jalan protokol dan ruas jalan lainnya.
Mereka melakukan modus berkelompok kemudian duduk di pinggir jalan. Beberapa titik lokasi berkumpul PMKS tersebut antara lain di Jalan Udayana, Jalan Panjitilar, Jalan Pendidikan, Jalan Langko dan Jalan Airlangga.
Salah seorang warga Mapak Kecamatan Sekarbela, Syarif mengatakan setiap Ramadan menyalurkan zakat fitrah ke ibu-ibu yang ada di pinggir jalan. Sebagai warga pendatang, penyaluran zakat ke PMKS dinilai lebih mudah dan praktis.
“Sudah dua kali Ramadan ini saya menyalurkan zakat ke ibu-ibu yang ada di pinggir jalan. Ada panitia pengumpulan zakat di kompleks tapi saya merasa lebih tepat saja menyalurkan kesana,” ucapnya. (azm)