Mataram (Inside Lombok) – Banjir yang terjadi akhir pekan kemarin mengakibatkan puluhan rumah warga rusak di Kota Mataram. Bencana ini menjadi evaluasi bersama dan untuk melakukan perbaikan terutama persoalan saluran.
Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Abd. Rachman mengatakan setiap musim hujan banjir kerap melanda sejumlah wilayah di Kota Mataram. Namun banjir akhir pekan kemarin merata terjadi di Kota Mataram hingga menimbulkan kerusakan.
Persoalan banjir atau genangan ini disebut karena masih kurang maksimalnya normalisasi sedimentasi. Selain itu, penumpukan sampah di saluran masih sering ditemukan dan menyebabkan air meluap ke pemukiman warga. “Sedimen yang mengendap di hampir semua saluran. Ini menjadi Pelajaran bagi kita semua baik pemerintah kota, legislative hingga masyarakat,” katanya.
Ia menekankan, masyarakat dan semua pihak harus ikut membantu menjaga lingkungan. Tidak buang sampah sembarang menjadi langkah antisipasi banjir. “Kita sama-sama menjaga lingkungan lah,” ujarnya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) bisa lebih maksimal dalam menangani persoalan sampah. Pemantaun kondisi lingkungan yang dilakukan, normalisasi saluran sangat diperlukan. “Ini sangat diperlukan normalisasi ini. Saya juga keluar memantau kondisi,” katanya.
Menurunya, untuk memperlebar saluran drainase tidak bisa dilakukan di beberapa lokasi karena sudah mepet dengan rumah warga. Namun sebagai langkah antisipasi, normalisasi ini sangat diperlukan. “Hampir semua drainase di Kota Mataram ini sudah tinggi, yang tadinya satu meter tinggi drainase menjadi 10 cm karena banyaknya tumpukan drainase,” tegasnya.
Pembersihan drainase ini harus menjadi kegiatan rutin. Dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi luapan air yang masuk ke pemukiman warga terutama pada saat musim hujan. “Ini harus jadi kegiatan rutin. Jangan hanya parsial tapi secara keseluruhan,” pungkasnya. (azm)
