Mataram (Inside Lombok) – Pembangunan bank sampah induk sudah rampung. Meski demikian, pembangunan tempat pengumpulan sampah tersebut akan difungsikan setelah TPST Kebon Talo juga terbangun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Mataram, Nizar Denny Cahyadi mengatakan saat ini setelah rampung dibangun bank sampah induk masih belum difungsikan atau bangunan tersebut kosong. Karena keberadaan bank sampah tersebut untuk melengkapi keberadaan TPST Kebon Talo di Kecamatan Ampenan.
“Posisinya masih kosong gedung Saja. Dibangun bank sampah Induk ini untuk melengkapi nanti ini TPST kebon Talo. Posisinya masih kosong. Belum difungsikan. nanti sekalian sama TPST kebon Talo,” katanya.
Pembangunan bank sampah induk dan TPST kata Denny merupakan satu paket perencanaan. Sehingga pemanfaatannya akan dilakukan secara bersama-sama. “Penjaga tidak ada. Kapan dimanfaatkan nanti stlh TPST jadi dan itu satu paket perencanaan dengan TPS kebon Talo,” katanya.
Untuk diketahui, anggaran pembangunan bank sampah induk merupakan bantuan dari pemerintah pusat tahun 2024 ini sebesar Rp800 juta. Bank sampah induk ini nantinya sebagai tempat transaksi sampah plastik antara pemerintah dengan masyarakat.
Selama ini, sampah plastik yang dikumpulkan oleh masyarakat dijual kepada pengepul. Namun dengan adanya bank sampah induk tersebut masyarakat bisa menjual ke pemerintah dan hasil penjualannya bisa ditabung. Selain itu semua hasil bisa diambil ketika dibutuhkan oleh masyarakat.
Sementara terkait dengan harga sampah plastik yang akan dibeli oleh pemerintah yaitu akan disamakan dengan pengepul. Misalnya jika pengepul membeli dengan harga Rp1.400 per kg, maka pemerintah juga akan membeli dengan harga yang sama.
Selain itu, sampah plastik yang selama ini terkumpul biasanya dijual ke Kabupaten Lombok Timur. Tidak itu saja, produksi sampah plastik khususnya dibawa ke TPA Kebon Kongok dan dijual ke luar daerah. (azm)
