Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan melakukan verifikasi dan validasi ulang data kemiskinan yang ada. Karena jika melihat kategori miskin ekstrem, banyak warga Kota Mataram yang sudah keluar dari data tersebut.
Wakil Walikota Mataram, TGH. Mujiburrahman mengatakan validasi ini agar data-data kemiskinan bisa lebih akurat dan berdampak pada penyaluran bantuan bisa tepat sasaran. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tahun 2022, kemiskinan ekstrem di Kota Mataram sebanyak 1,48 persen atau 7.772 jiwa.
“Kota Mataram didata ini masih terlihat besar. Padahal kalau dilihat secara faktual warga Kota Mataram saya yakin tidak seperti di data itu,” katanya. Mujib menjelaskan, jika kemiskinan ekstrem itu pengeluarannya sehari sebesar Rp11 ribu, maka warga Kota Mataram banyak yang akan keluar dari data tersebut.
Dicontohkan, anak-anak sekarang uang saku sebesar Rp10-15 ribu per hari. “Makanya kalau data ini belum mantap dan akurat verifikasi dan validasi, maka bantuan dari APBD dan APBD cenderung tidak tepat sasaran,” katanya.
Masih tingginya angka kemiskinan tersebut, sambung Mujib, disebabkan karena pola pikir masyarakat. Artinya, masih banyak masyarakat yang suka mendapatkan bantuan meski sudah bisa keluar dari daftar masyarakat miskin. “Kecenderungan masyarakat memposisikan dirinya menjadi orang yang miskin untuk mendapatkan bantuan itu,” ujarnya.
Pemkot Mataram akan melakukan pendekatan melalui musyawarah kelurahan agar data kemiskinan bisa lebih valid. “Supaya betul-betul ketahuan, orang ini miskin atau tidak. Supaya ada kejujuran di tengah masyarakat. Data yang kita dapatkan akurat,” tegasnya.
Mujib mengharapkan kepada semua kepala lingkungan dan kelurahan untuk menyampaikan sejujurnya kondisi masyarakat mana yang miskin dan tidak. Verifikasi dan validasi data kemiskinan akan dilakukan lebih akurat. “Kita tidak bisa terima begitu saja data BPS dan kita akan lakukan verifikasi dan validasi lebih tajam,” katanya.
Ia menargetkan, tahun 2024 data kemiskinan ekstrem di Kota Mataram bisa mencapai nol persen. “Kita berusaha lah ya,” tutupnya. (azm)