27.5 C
Mataram
Kamis, 2 Mei 2024
BerandaDaerahNTBSuhu di Makkah Tinggi, Jemaah Haji Disarankan Lebih Banyak Konsumsi Air

Suhu di Makkah Tinggi, Jemaah Haji Disarankan Lebih Banyak Konsumsi Air

Mataram (Inside Lombok) – Jemaah haji (CJH) embarkasi Lombok sudah mulai diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah pada 7 Juni 2023 ini. Selama di Tanah Suci, para jemaah diminta untuk menjaga kesehatannya. Pasalnya, suhu yang cukup tinggi di Makkah dikhawatirkan mempengaruhi kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. Usman Hadi mengatakan selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci, para jemaah disarankan untuk mengkonsumsi air secara rutin. Selain itu, selama melaksanakan rangkaian ibadah, disarankan menggunakan payung agar tidak terkena sengatan panas matahari secara langsung.

“Yang tidak mengganggu ibadah kan pakai payung. Kalau pakai topi tidak boleh kan. Jadi biar tidak kena matahari secara langsung,” katanya, Rabu (7/6) pagi. Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, suhu udara di Tanah Suci saat ini sudah mencapai 40 derajat celcius.

Tingginya suhu tersebut, jemaah disarankan lebih banyak untuk minum. Karena jika mengalami dehidrasi akan mempengaruhi sirkulasi darah dan jemaah bisa pingsan. “Dehidrasi dan mengganggu sirkulasi darah otomatis mengganggu organ tubuh seperti ginjal,” ungkapnya.

- Advertisement -

Kekurangan mengkonsumsi air putih, sambung Usman, bisa dilihat dari warna kencing. Artinya, jika air kencing sudah berwarna maka disarankan untuk memperbanyak konsumsi air. “Kalau kencing sudah agak keruh, itu artinya kurang minumnya. Tidak usah yang berapa liter, itu terlalu berat. Dilihat dari air kencing saja,” katanya.

Disebutkan, jumlah jemaah lanjut usia (lansia) di Kota Mataram cukup tinggi yaitu sekitar 200 lebih yang berusia 60 tahun keatas. Banyaknya lansia ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Mataram terutama kesehatannya selama melaksanakan ibadah haji.

Sebagai langkah antisipasi, tambahnya, jemaah haji asal Kota Mataram juga diberikan bekal masker dan vitamin daya tahan tubuh. Di sisi lain, pihaknya juga mengingatkan para petugas kesehatan haji dan pembimbing ibadah haji yang mendampingi jemaah agar aktif memberikan informasi dan imbauan kepada para jemaah. “Jemaah lansia ini tentu termasuk jemaah risiko tinggi yang harus diberikan pengawasan khusus,” katanya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer