Mataram (Inside Lombok) – Mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi akibat perubahan cuaca ekstrem, Pemkot Mataram menggelar Apel Kesiapsiagaan Hidrometeorologi, Rabu (06/11/2024). Kegiatan ini untuk meningkatkan kesiapan pemda dalam menghadapi ancaman hidrometeorologi.
Pjs. Walikota Mataram, Tri Budiprayitno mengatakan potensi bencana seperti banjir, pohon tumbang dan air pasang rawan terjadi pada saat cuaca ekstrem. Dengan begitu, seluruh instansi dan petugas dalam menghadapi berbagai ancaman hidrometeorologi diminta untuk meningkatkan kesiapan.
“Bencana hidrometeorologi berkaitan erat dengan parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, angin, dan suhu,” ujar Tri Budiprayitno. Ia menekankan pentingnya kesiapan menyeluruh, baik dari segi peralatan teknis maupun langkah edukasi masyarakat. Sehingga mereka lebih waspada dan mampu bertindak cepat dalam situasi darurat.
Pjs. Walikota juga meminta seluruh instansi terkait untuk memastikan kesiapan peralatan mitigasi serta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. “Dalam kondisi cuaca yang tidak menentu ini, kita harus mempersiapkan diri secara optimal guna meminimalkan dampak, baik kerugian materil maupun immateril,” tambahnya.
Pemerintah Kota Mataram berharap, melalui kesiapsiagaan yang matang, masyarakat terlindungi dari risiko bencana hidrometeorologi. Sehingga tercipta lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga kota.
“Sebagai kota di wilayah hilir, langkah antisipasi yang menyeluruh dan terpadu sangat penting. Penanganan bencana harus dilakukan dalam satu komando yang solid, untuk meminimalkan risiko dan dampak kerugian,” tegasnya.
Apel kesiapsiagaan ini juga menjadi momentum memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menangani bencana secara efektif dan efisien. “Kami berharap kegiatan ini memperkuat tekad bersama untuk melindungi lingkungan dan menanggulangi bencana dengan langkah-langkah tepat demi mengurangi dampak negatif,” tutupnya. (azm)