Mataram (Inside Lombok) – Sebanyak 50 film telah terkumpul untuk kompetisi Festival Film Sangkareang (FFS) 2025 yang digelar Dinas Pariwisata Kota Mataram. Proses skrining film berlangsung selama tiga hari mulai Jumat dan puncaknya pada Minggu atau malam Senin, 14 Desember 2025.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Cahya Samudra mengatakan puluhan film tersebut akan melalui penilaian panitia. Ia menyebut tahun ini ketertarikan sineas di NTB meningkat, karena pada 2024 jumlah karya yang masuk hanya 20 film se-NTB. “Ini nanti akan dilaksanakan selama tiga hari mulai dari Jum’at dan puncaknya pada Minggu atau malam Senin tanggal 14 Desember,” katanya.
Ia menjelaskan film-film yang masuk terdiri dari berbagai kategori, termasuk dokumenter, fiksi, dan umum. “Berbagai macam jenis film, fiksi dan umum kategori. Banyak yang tertarik terlihat dari jumlah sineas yang terlibat,” ungkapnya.
Cahya menyampaikan FFS menjadi ruang bertemunya karya dan gagasan kreatif warga serta bagian dari upaya memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Ia menilai film memiliki peran strategis karena melibatkan banyak unsur kreatif, mulai dari penulis, sutradara, pemeran, hingga pekerja seni lainnya.
“Film itu industri yang lengkap. Ketika kita membangunnya, banyak sektor ikut bergerak,” jelasnya.
Festival ini juga disiapkan sebagai sarana pembelajaran melalui pemutaran film terbuka agar masyarakat dapat melihat beragam perspektif lokal yang diangkat para sineas muda. Dispar mengapresiasi dukungan komunitas dan pihak lain yang membantu publikasi melalui media sosial.
Cahya menambahkan, pihaknya terus menjalin kolaborasi dengan berbagai elemen untuk memperbesar penyelenggaraan FFS pada tahun berikutnya, termasuk membuka peluang kerja sama dengan kampus, komunitas seni, dan pelaku industri kreatif.
