Mataram (Inside Lombok) – Pemasangan pipa dan jaring sampah di dua sungai di Kota Mataram dinilai cukup efektif untuk menangkal sampah berakhir di laut. Dalam sehari, sampah yang diangkut petugas pun bisa mencapai dua dump truck.
“Dua dump truck sampah itu hanya di satu titik saja. Belum yang lain,” kata Asisten II Setda Kota Mataram, Miftahurrahman, Senin (23/10) pagi. Ia mengatakan, dua sungai sebagai uji coba pemasangan pipa dan jaring tersebut memiliki volume sampah yang cukup banyak.
Tingginya volume sampah terutama di Sungai Jangkuk, karena ukurannya yang cukup lebar. “Yang paling banyak menghasilkan sampah mengalir di sungai itu ya dua lokasi itu. Jangkuk dan Sungai Unus,” ujarnya.
Kondisi ini kata Miftah terjadi karena lokasi sungai tersebut berada di tengah-tengah kota. Melihat kondisi di sungai yang lain, seperti Sungai Ancar, diakui tidak terlalu banyak sampah. “Belum ada di Ancar. Ini baru di dua titik saja,” jelasnya.
Sampah yang banyak terjaring yaitu plastik dan juga sampah organik seperti kangkung yang tumbuh di sungai dan hanyut terbawa arus. “Ini juga sampah kangkung yang hanyut,” katanya.
Pengangkutan sampah di setiap jaring yang dipasang dilakukan setiap hari oleh para petugas. Hanya saja pengakutan akan dilakukan melihat volume sampah yang terjaring. “Karena kita rasio kendaraan kita terbatas, maka kemungkinan diatur ritmenya lah. Tergantung jumlah sampah yang tertahan disitu,” tegasnya.
Sampah yang ada di sungai biasanya merupakan kiriman dari hulu. Selain itu dia juga tidak memungkiri sampah di sungai berasal dari masyarakat yang masih membuangnya. “Ini plastik yang baru. Kalau Kasur juga belum ada yang terlihat,” katanya. (azm)