29.5 C
Mataram
Kamis, 25 April 2024
BerandaNasionalSiap Uji Klinis, China Kembangkan Vaksin Virus Corona

Siap Uji Klinis, China Kembangkan Vaksin Virus Corona

Mataram (Inside Lombok) – Vaksin untuk Covid-19 atau virus corona sudah berhasil ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti Akademi Ilmu Kedokteran Militer di Wuhan.

China juga saat ini sudah mulai melakukan percobaan secara klinis untuk menggunakan vaksin Covid-19 ini dan akan segera memasarkannya secara bersamaan dalam waktu dekat.

Dilansir dari South Cina Morning Post, Produsen Vaksin CanSino Biologics memgatakan bahwa pihaknya mencari sukarelawan untuk turut andil dalam percobaan klinis enam bulan tersebut.

“Vaksin ini tidak mengandung zat-zat yang infeksius, sangat aman dan stabil, serta hanya membutuhkan satu inokulasi,” kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Hubei untuk mengajak sukarelawan, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (18/3/2020).

- Advertisement -

Percobaan itu menggunakan teknologi messenger ribonucleic acid (mRNA) yang menyalin kode genetik virus namun bukan virus sesungguhnya. Sampai saat ini, belum ada vaksin mRNA yang dipercobakan langsung untuk manusia.

Selama ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, Universitas Tongji dan Stermina di Shanghai tengah menjalani uji coba vaksin mRNA kepada hewan. Bahkan diprediksi akan memasuki frase klinis pada pertengahan April ini.

Vaksin yang ditemukan oleh CanSino dan Akademi Ilmu Kedokteran Militer ini merupakan satu dari sembilan vaksin Covid-19 yang dikembangkan China.

Seluruh vaksin tersebut sedang dalam proses penyelesaian studi uji praklinis dan akan memasuki uji klinis pada bulan April. Ahli kontrol kualitas produk biologi dan akademisi Chinese Academy of Sciences, Wang Junzhi berharap proses pengembangan vaksin ini bisa segera selesai lebih cepat

Ia juga mengatakan, vaksin itu dibutuhkan untuk memenuhi peraturan dan standar teknis yang relevan yang sesuai dengan persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia sebelum memulai uji klinis.

Vaksin yang dikembangkan oleh CanSino dan para peneliti militer, yang dipimpin oleh ahli virologi Chen Wei ini, direkayasa secara genetik. Menurut CDC Hubei, untuk melakukan uji coba, maka relawan harus berusia 18 hingga 60 tahun tanpa memiliki riwayat infeksi virus corona.

- Advertisement -

Berita Populer