Mataram (Inside Lombok) – Jumlah atlet yang akan ikut pada PON Aceh-Sumut 2024 mendatang dipastikan lebih banyak jika dibandingkan dengan empat tahun lalu di Papua. Meningkatnya jumlah atlet ini berdampak pada alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk memberangkatkan tim.
Ketua KONI NTB, Mori Hanafi mengatakan pada PON Papua lalu, jumlah anggaran yang disiapkan sebesar Rp18 miliar. Dengan peningkatan jumlah atlet pada PON tahun depan, kebutuhan anggaran disebut meningkat dua kali lipat mencapai sekitar Rp36 miliar.
“Jadi di PON Papua itu Rp18 miliar. Nah tahun depan itu dua kali lipatnya. Karena harga tiket ke Aceh dengan Papua itu hampir sama,” ungkapnya.
Disebutkan, jumlah atlet yang lolos pada babak kualifikasi atau pra PON sebanyak 162 orang dari 29 cabor. Namun dari jumlah tersebut diprediksi akan meningkat karena masih ada 16 cabor yang belum menggelar pra PON.
“Yang akan ikut pada PON Aceh-Sumut besok dua kali lipat dari Papua. Ini jadinya kebutuhan anggaranya dua kali lipat juga. Kira-kira begitu bayangannya,” katanya.
Wakil Ketua I KONI NTB, Agus Suharyan menargetkan pada PON Aceh-Sumut tahun 2024 mendatang ditargetkan bisa membawa pulang 20 medali emas. Untuk mengejar target itu akan menggelar pemusatan latihan daerah (pelatda).
“Pelaksanaan pelatda kita akan mulai per 1 Januari 2024. Dalam pelatda ini benar-benar kita melaksanakan dengan sebaik-baiknya,” katanya. Semua atlet yang lolos pada pra PON kali ini akan diikutkan pelatda untuk memaksimalkan persiapan sebelum PON.
Direncanakan, pelatda akan digelar selama delapan bulan karena PON Aceh-Sumut akan dimulai September 2024. “Dalam waktu delapan bulan ini memang benar-benar kita lakukan dengan maksimal,” kata pelatih Kempo NTB ini.
Ia mengharapkan, alokasi anggaran yang disiapkan pemda Provinsi NTB tahun 2024 mendatang mencukupi untuk pelaksanaan pelatda. Memaksimalkan persiapan jelang PON, beberapa cabor sudah mulai melakukan pelatda secara mandiri. “Mereka berinisiatif sendiri untuk memulai lebih awal untuk pelatda ini,” ungkapnya. (azm)