Lombok Utara (Inside Lombok) – Libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru) yang cukup panjang memberikan angin segar bagi pelaku usaha perhotelan, terutama di wilayah Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Pada musim libur ini tingkat okupansi atau hunian kamar bahkan meningkat hingga 90 persen.
Ketua Gili Hotel Association (GHA), Lalu Kusnawan menyebut pada musim libur Nataru ada kenaikan untuk hunian kamar hotel di Tiga Gili (Trawangan, Meno, Air). Kenaikan ini pun hanya di masa Nataru saja, sedangkan jika diakumulasikan pada bulan Desember 2024 ini maka terbilang rendah untuk tingkat hunian kamar hotel.
“Nataru 95 persen (kenaikan, Red) itu dari tanggal 25 sampai dengan 31 Desember. Kalau di tanggal segitu, ya tinggi, meskipun pada bulan Desember okupansi relatif rendah,” ujarnya, Senin (30/12).
Peningkatan ini menunjukkan bahwa minat wisatawan untuk berkunjung ke Tiga Gili masih sangat besar, baik domestik maupun mancanegara. Meskipun wisatawan mancanegara tetap menjadi salah satu penopang utama sektor pariwisata Tiga Gili, tetapi wisatawan lokal juga turut berperan penting dalam menjaga kelangsungan industri hotel dan restoran di kawasan tersebut.
“Untuk wisatawan 50 persen wisatawan domestik dan 50 persen wisman. Dan itu rata-rata (lama menginap, Red) 3 malam,” katanya. Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan yang datang tidak hanya singgah sejenak, tetapi cukup menikmati waktu mereka untuk mengeksplorasi keindahan alam dan atraksi wisata yang ada di Gili.
Sementara itu, kunjungan harian ke Tiga Gili juga cukup padat, perkiraan sekitar 2.500 wisatawan per hari mengunjungi Gili selama periode Nataru ini. “Angka sekitar 2.500 orang per hari adalah estimasi kami, meskipun kami belum memiliki data yang sangat akurat dari syahbandar,” jelasnya. (dpi)
