Lombok Tengah (Inside Lombok) – Jumlah akomodasi di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika didorong agar terus meningkat. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI pun menargetkan peningkatan jumlah akomodasi itu bisa mencapai 30 persen di 2024 mendatang.
Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan peningkatan jumlah akomodasi ini diperlukan untuk memperkuat daya tampung wisatawan yang minat kunjungannya terus meningkat. “Tingkat hunian di sini (rata-rata) sudah di atas 50 persen,” ujarnya saat meninjau sejumlah homestay di kawasan Mandalika beberapa waktu lalu.
Peningkatan minat kunjungan itu diyakini akan bergerak positif, antara lain dengan adanya event-event besar seperti MotoGP, WSBK, dan berbagai event sport tourism lainnya di Sirkuit Mandalika. Karena itu, bukan cuma hotel, tapi penyedia akomodasi penginapan seperti homestay juga sarana hunian pariwisata (sarhunta) menjadi pilihan utama lainnya bagi wisatawan yang ingin mendapat pengalaman lebih dengan merasakan tinggal dan melihat kehidupan serta budaya masyarakat secara langsung.
Dijelaskan, saat ini pemerintah menargetkan jumlah akomodasi di DPSP Mandalika bisa meningkat 20-30 persen di 2024, tepatnya dari posisi 2 ribu kamar yang ada saat ini. “Bukan hanya resort besar tapi juga villa, homestay di desa-desa wisata,” kata Sandiaga.
Pihaknya pun menyatakan akan mendukung berbagai hal yang dibutuhkan, baik untuk peningkatan infrastruktur hingga akses pembiayaan terutama yang menyasar konsep pembangunan berkelanjutan. “Saat rapat terbatas, Presiden, saya, dan menteri terkait lainnya sepakat untuk mengembangkan dan mengundang investasi yang bersifat pembiayaan ramah lingkungan. Salah satu programnya adalah dana khusus pariwisata,” ungkap Sandiaga.
Selain itu Kemenparekraf juga akan mendorong lebih banyak lagi penyelenggaraan event-event di DPSP Mandalika. Baik event berbasis wisata olahraga, budaya, dan lainnya.
“Saya ajak semua berkolaborasi untuk memompa pariwisata kita,” ujarnya.
Pengelola homestay Sasak Bungalow di DPSP Mandalika, Maulidin mengatakan saat ini tingkat hunian kamar miliknya rata-rata mencapai 50 persen. Jika sedang high season seperti ini, okupansinya pun bisa mencapai 100 persen.
“Kami dapat merasakan dampak dari pariwisata di Desa Kuta ini. Banyak tamu kami dari luar negeri seperti Spanyol, Australia, Jerman, juga Polandia,” ujarnya. Mauludin yang juga Ketua Pokdarwis di wilayahnya sedang mengembangkan paket-paket wisata sehingga diharapkan dapat menambah daya tarik dan waktu tinggal wisatawan. “Kami juga sudah bekerja sama dengan online travel agent untuk memasarkan,” tandasnya. (r)