32.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaPariwisataPerkembangan Pariwisata di Lombok Harus Ditunjang Kapasitas SDM yang Memadai

Perkembangan Pariwisata di Lombok Harus Ditunjang Kapasitas SDM yang Memadai

Lombok Barat (Inside Lombok) – Semakin beragam dan berkembangnya aktivitas pariwisata di Lombok, dinilai harus selaras dengan pengembangan kapasitas SDM yang ada, terutama di desa wisata. Sehingga mereka dapat memanfaatkan berbagai peluang dari pariwisata tersebut untuk kemajuan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi dalam kegiatan “Sosialisasi Sadar Wisata 5.0” di Desa Buwun Sejati, Lombok Barat mengatakan, penguatan kapasitas sumber daya manusia sangat penting dalam upaya menghadirkan pelayanan prima bagi wisatawan. Khususnya dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Bagaimana mempersiapkan masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik di dalam penyelenggaraan pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga masyarakat bisa berbuat sekaligus mendapatkan manfaat dari kegiatan pariwisata,” terang Florida, dalam sosialisasi yang digelar pada Rabu (07/06/2023) di Buwun Sejati, kemarin.

Dia mengakui, sebagai lokasi dari salah satu DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas), perhatian pemerintah terhadap Mandalika dan NTB pada umumnya sangat besar. Mulai dari peningkatan infrastruktur, hingga penyelenggaraan event dalam skala nasional maupun global. Seperri MotoGP, MXGP, WSBK, dan lainnya.

Semua program tersebut dinilai memberikan dampak turunan (multiplier effect) yang besar bagi masyarakat. Mulai dari kuliner, transportasi, penginapan, hingga produk UMKM, dan lainnya. Berdasarkan data, MotoGP Mandalika pada tahun lalu dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi perekonomian Indonesia sebesar Rp4,5 triliun.

Tingkat kepuasan pengunjung atas penyelenggaraan MotoGP dengan berbagai rangkaiannya diakui Florida mencapai 88 persen. “Dan mereka menyatakan akan kembali pada event berikutnya yang direncanakan akhir tahun ini,” imbuh dia.

Hal ini yang menjadi dasar Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 kembali dilaksanakan di Lombok, diantaranya Desa Buwun Sejati, Senggigi, Meninting di Lombok Barat. Di Lombok Timur ada Desa Sekaroh dan Seriwe. Kemudian di Lombok Utara ada Desa Pemenang Barat dan Desa Menggala, serta di Mataram di Kelurahan Tanjung Karang.

Dengan begitu, masyarakat di desa wisata diharapkan dapat menyiapkan desanya dalam menyambut wisatawan. Karena berbagai potensi yang ada harus dijaga dan dilestarikan. “Bagaimana kita bisa menjadi tuan rumah yang baik supaya wisatawan yang datang ke sini merasa puas, punya pengalaman yang luar biasa. Karena di Lombok ini komplit. Ada laut, pegunungan, budaya, sports tourism,” bebernya.

Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 sendiri menghadirkan narasumber dari akademisi juga praktisi, yang memberikan deretan informasi terkait pentingnya pariwisata. Mulai dari nilai-nilai sapta pesona, pelayanan prima, serta standardisasi CHSE (cleanliness, health, safety and environmental sustainability). Kemudian juga ilmu mengenai pengelolaan homestay, perencanaan bisnis, serta manajemen konflik yang menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing desa wisata.

“Berbagai modul ini kami harap dapat dipelajari dengan baik. Kita berbuat sekarang dari kita untuk kita dan oleh kita agar desa wisata bisa mandiri. Bisa memberdayakan dirinya untuk melakukan penyelenggaraan pariwisata sehingga ekosistem yang berada di desa wisata bisa berjalan dengan baik,” jelasnya.

Kadis Pariwisata Lobar, H. M. Fajar Taufik menyambut baik dukungan Kemenparekraf dalam penguatan SDM khususnya di desa wisata. Karena desa wisata saat ini menjadi salah satu unggulan pihaknya dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Dengan program desa wisata, tingkat kunjungan wisatawan terus meningkat. Terutama di tiga desa yang berhasil meraih penghargaan ADWI, seperti Desa Buwun Sejati, ekonomi masyarakat terjadi peningkatan,” ungkap Taufik.

Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 yang digelar Kemenparekraf di Desa Buwun Sejati, Narmada, Rabu (07/06/2023) (Inside Lombok/Ist)

Ia pun berharap peserta sosialisasi dalam menyerap materi yang disampaikan yang diperoleh dalam sosialisasi tersebut. Sehingga nantinya mereka dapat mengaplikasikannya dengan baik.

“Ini tanggung jawab kita bersama. Kalau kita ingin hidup lebih sejahtera, ingin banyak wisatawan datang ke sini, seluruh masyarakat yang ada di Desa Buwun Sejati harus memahami dan sadar tentang bagaimana kita menjaga tamu-tamu atau wisatawan yang datang ke desa,” tandasnya.

Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Diah Martini Paham mengatakan, tantangan pariwisata saat ini yang harus sepenuhnya dapat diwujudkan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif adalah tidak hanya peningkatan kunjungan wisatawan saja, tapi juga kualitas kunjungan.

Karena itu, kata Diah, sangat penting bagi masyarakat untuk mampu mengenali, mengembangkan, dan memasarkan potensi yang ada di daerahnya. “Pelaku wisata diharapkan mampu meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan dengan memperhatikan kebersihan dan kenyamanan selama kunjungan. Caranya adalah dengan memberi pelayanan prima sesuai dengan nilai sapta pesona (aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan), memberikan pelayanan prima serta penerapan protokol CHSE,” ucap Diah.

Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 sendiri menjadi tahap awal rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata yang telah berlangsung di 65 desa wisata sejak 2022 lalu di 6 destinasi prioritas pariwisata (DPP), dilanjutkan dengan 90 desa wisata pada tahun 2023 yang berfokus pada manusia (people centered tourism) untuk mengembangkan dan memperkuat ekosistem pariwisata dengan dukungan penuh Bank Dunia.

Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Kemenparekraf akan melakukan upaya penuh untuk menumbuhkembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang maju, berdaya saing, berkelanjutan serta mengedepankan kearifan lokal. Yang ditopang dengan keberadaan SDM yang handal dan berdaya saing.

“Salah satunya melalui program Sosialisasi Sadar Wisata ini dalam menciptakan sumber daya manusia yang andal,” ujar Sandiaga.

Terlebih target kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif tahun ini ditargetkan meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu. Jumlah wisatawan mancanegara ditargetkan mencapai angka 8,5 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,4 miliar. Target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar 2,07 miliar dolar AS pada batas bawah dan 5,95 miliar dolar AS pada batas atas.

Nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun.

Target kinerja yang meningkat dua kali lipat itu diharapkan memberikan dampak yang besar kepada masyarakat dengan keberadaan lapangan kerja sebesar 22,4 juta di sektor pariwisata dan 22,29 juta di sektor ekonomi kreatif.

“Peran dari keberadaan SDM tentu sangat vital. Dengan semangat adaptasi, inovasi dan kolaborasi, Kemenparekraf akan terus menghadirkan program pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan reskilling, upskilling dan newsklling,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer