Lombok Barat (Inside Lombok) – Sekitar 24 kapal pesiar dijadwalkan singgah di Pelabuhan Gili Mas, Lembar sepanjang 2024 mendatang. Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat (Lobar) pun diminta berbenah untuk dapat menangkap peluang dengan adanya jadwal kedatangan kapal pesiar yang membawa ribuan wisatawan setiap kali sandar itu.
Heri Nurcahyo selaku tour operator kapal pesiar menyebut masalah akses dan kebersihan merupakan persoalan umum yang masih jadi kendala besar. Khususnya untuk promosi kepada wisatawan kapal pesiar.
“Kita memang sangat mengutamakan akses karena akan mempengaruhi jarak tempuh, karena waktu yang mereka (wisatawan) miliki terbatas, dan yang tak kalah penting juga kebersihan dan adanya toilet yang memadai,” ucap Heri dalam rapat koordinasi bersama Dispar Lobar dan pihak terkait lainnya beberapa hari yang lalu.
Dia menilai, persoalan akses juga perlu menjadi atensi. Mengingat, kapal pesiar biasanya hanya bersandar di Gili Mas maksimal 8 jam. “Di beberapa tempat yang belum dikunjungi, misalnya di Gili Gede, kami harus langsung ke sana dulu. Kami harus pastikan beberapa hal, kalau mau menyebrang dengan boat misalnya itu butuh waktu berapa lama,” imbuhnya.
Sementara Kades Kebon Ayu, Jumarsah mengatakan desanya sudah mengharapkan kunjungan tamu kapal pesiar ini sejak lama. Namun diakui ada sejumlah kendala yang belum terselesaikan, sehingga wisatawan kapal pesiar sampai saat ini belum bisa masuk ke Kebon Ayu.
“Dulu kita sudah bahas dengan Dispar Lobar termasuk dengan Pak Heri juga, tapi memang infrastruktur seperti akses jalan, toilet itu belum bisa kita benahi. Kita sudah berkoordinasi juga dengan dinas terkait, semoga saja terealisasi secepatnya,” harap Jumarsah.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Dispar Lobar, Lalu Tajudin mengutarakan harapan yang sama. Agar tahun depan, kesiapan Pemda Lobar serta pihak terkait lainnya bisa lebih baik lagi untuk menyambut para wisatawan kapal pesiar tersebut.
Termasuk mempersiapkan desa-desa wisata yang ada untuk bersama-sama menangkap peluang tersebut. Karena seharusnya, kunjungan wisatawan kapal pesiar ini bisa membawa keuntungan bagi desa wisata yang ada di sekitar Pelabuhan Gili Mas, seperti Lembar Selatan dan Kebon Ayu.
“Untuk itu di sini kita coba diskusi dengan tour operator langsung untuk mendengar atau mungkin bisa memberikan referensi terkait apa yang perlu kita siapkan agar bisa dikunjungi wisatawan kapal pesiar tersebut,” jelasnya.
Sehingga dari diskusi itu bisa dipetakan hal-hal yang masih menjadi persoalan dan bagaimana langkah penanganan yang tepat. Agar peluang kunjungan wisatawan kapal pesiar ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi pariwisata di Lobar.
“Di samping itu, sebelum-sebelumnya juga kita sudah mempertemukan secara langsung desa wisata terkait serta pengelola destinasi wisata dengan para tour operator untuk membahas hal serupa,” pungkasnya. (yud)