Lombok Barat (Inside Lombok) – Event tahunan “Sail Boat Race” yang rutin digelar di Pantai Elak-Elak, Sekotong, Lombok Barat diikuti oleh puluhan peserta. Tidak hanya nelayan lokal setempat, tetapi juga peserta dari wilayah NTB hingga Pulau Dewata, Bali.
Selain memeriahkan peringatan HUT RI yang ke-78, event yang digelar secara swadaya oleh para pelaku wisata dan nelayan di kawasan Sekotong pada Minggu (20/08) kemarin itu sekaligus juga sebagai upaya mempromosikan dan memperkenalkan daerah wisata tersebut lebih luas lagi.
Ketua Komisi II DPRD Lobar, Abubakar Abdullah berharap agar ke depannya Sail Boat Race bisa masuk dalam kalender event resmi Pemda Lobar. Dengan begitu pelaksanaannya bisa dianggarkan melalui APBD, sehingga bisa lebih maksimal dan jangkauannya lebih luas.
Terlebih, even ini sudah berhasil digelar secara swadaya oleh para pelaku wisata dan nelayan setempat, selama tiga tahun berturut-turut. Di mana melalui event ini, masyarakat sekitar ingin memperkenalkan daerah wisata itu melalui atraksi unik dan otentik, yang lebih menampilkan ciri khas daerah setempat.
Abu menilai pengunjung yang datang dari luar daerah, terutama wisatawan mancanegara butuh hal-hal yang unik dan menarik. Termasuk bagaimana nelayan lokal melaut secara tradisional untuk mempertahankan hidup.
“Ini yang ingin ditahu, seperti apa sih kita berlayar ke laut, dengan cara tradisional, dan ini kita perkenalkan pada para tamu, khususnya wisatawan mancanegara,” ujar dewan Dapil Sekotong-Lembar tersebut.
Menurutnya, tradisi maritim yang khas di daerah Sekotong perlu diangkat agar diketahui banyak orang dan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. “Bagaimana sensasi berlayar menggunakan perahu, tanpa alat mesin sambil menunggu sunset menjadi daya tarik pada event ini,” tutur dia.
Para peserta dan tamu pun terlihat begitu menikmati event ini. Bahkan, animo pengunjung diakuinya luar biasa, sehingga dampaknya juga bisa dirasakan oleh para pedagang dan tukang parkir.
Pesertanya pun tidak hanya masyarakat setempat, tetapi juga banyak yang dari luar daerah, seperti Nusa Penida, Bali. Melihat dampak dari even ini yang dirasa dapat membawa angin segar bagi pariwisata dan perekonomian warga setempat, pihaknya mendorong agar ke depan even-even tradisional yang melibatkan warga dan tradisi yang menarik perlu diperbanyak di Lobar.
“Kami minta agar even ini bisa masuk kalender event pemda, sehingga tiap tahun masuk (bisa diadakan) dan didanai dari APBD,” tutup Abu. (yud)