Mataram (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan pendataan terhadap siswa yang akan menerima kuota internet gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, guna mendukung kegiatan belajar dari rumah (BDR) di masa pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Mataram H Lalu Fatwir Uzali di Mataram, Rabu, mengatakan pendataan siswa tersebut dilakukan mulai dari tingkat pendidikan TK, SD dan SMP baik negeri maupun swasta.
“Jumlah siswa dari TK, SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Kota Mataram sekitar 60 ribu siswa,” katanya kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya, sasaran pemberian kuota internet gratis tersebut tidak diberlakukan khusus. Artinya, semua siswa yang terdaftar dalam data pokok pendidikan (Dapodik) diusulkan menjadi penerima bantuan kuota internet gratis dari pemerintah.
“Karena itu, sekolah mengirim data siswa calon penerima bantuan kuota internet gratis sesuai dengan Dapodik. Jadi bantuan kuota internet gratis tidak hanya untuk siswa pra sejahtera atau yang masuk dalam program keluarga harapan (PKH),” katanya.
Namun demikian sebelum data dikirim, lanjutnya, pihak sekolah terlebih dahulu melakukan konfirmasi terhadap nomor HP (hand phone) yang digunakan siswa untuk memastikan bahwa HP yang terdaftar benar digunakan oleh siswa bersangkutan.
“Jangan sampai saat belajar, HP tersebut digunakan oleh orang tua mereka. Bantuan kuota diberikan untuk kegiatan BDR, jadi harus tepat sasaran,” katanya.
Lebih jauh, Fatwir belum bisa menyebutkan kapan bantuan kuota gratis yang besarannya sekitar 30 giga tersebut akan dikirim ke siswa dan sampai berapa lama.
“Bantuan kuota itu akan dikirim langsung ke nomor HP siswa, bukan dalam bentuk uang tunai. Untuk teknis waktunya kami belum dapat informasi jelas, yang pasti data siswa sebagian sudah kita kirim,” kata Fatwir.
Selain akan mendapatkan bantuan kuota internet, tambahnya, Pemerintah Kota Mataram juga telah menyiapkan program pemasangan jaringan wifi gratis di setiap lingkungan se-Kota Mataram.
“Tujuannya sama, yakni memudahkan siswa mendapatkan jaringan internet untuk mengikuti kegiatan BDR,” katanya. (Ant)