23.5 C
Mataram
Sabtu, 2 November 2024
BerandaPendidikanIsu Perundungan dan Tukang Palak Mencuat di SMPN 1 Praya

Isu Perundungan dan Tukang Palak Mencuat di SMPN 1 Praya

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Isu perundungan dan tukang palak mencuat di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Praya. Sebelumnya, seorang siswa sekolah itu, sebut saja A, diskor pihak sekolah, diduga setelah membantu temannya yang menjadi korban perundungan di lingkungan sekolah.

Salah seorang keluarga, Dadik mengungkapkan bahwa A tengah menegur salah satu siswa yang sedang melakukan pemalakan pada temannya. Namun, A justru menjadi sasaran. “Dia mau membantu temannya yang sedang dipalak, dia menegur siswa itu lalu dia dipeluk dari belakang kayak mengunci badan keponakan saya,” ungkapnya.

Setelah itu, mereka bahkan membuat janji untuk berduel setelah pulang sekolah. Dadik menuturkan duel itu pun tidak terelakkan karena masing-masing membawa teman. “Ponakan itu cerita kalau mereka kelahi di luar sekolah,” ungkapnya.

Atas hal tersebut, pihak keluarga disebutnya tidak terima atas kekerasan yang terjadi antar siswa. Terlebih pihak sekolah justru memberikan skorsing pada A. “Saya tidak terima kenapa keponakan saya saja yang diberikan teguran skor tanpa batas waktu, dan ada juga poin yang mengatakan dikeluarkan dari sekolah,” tuturnya.

- Advertisement -

Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMPN 1 Praya Wiresane menyangkal adanya praktek perundungan di sekolah yang dipimpinnya itu. Ia juga menyebut bahwa peristiwa perkelahian siswa itu tidak ada.

“Tidak sampai terjadi itu. Kami juga sudah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga siswa,” ujarnya. Wiresane juga menegaskan, A sudah kembali beraktivitas di sekolah bersama teman-temannya. Bahkan yang bersangkutan sudah meminta maaf kepada kepala sekolah. “Anak itu sudah masuk sekolah lagi mulai tadi, dia juga sudah minta maaf kepada saya dan tidak akan mengulangi kembali,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia juga mengklaim pihaknya cukup intens memberikan arahan dan imbauan kepada siswa untuk tidak melakukan perundungan di sekolah. “Kami selalu mengingatkan siswa untuk saling menjaga, apalagi sekarang kami sedang renovasi gedung. Sementara kami nitip di sekolah lain, kami jaga sangat ketat,” tandasnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer