Mataram (Inside Lombok) – Pascasarjana UIN Mataram melalui program Writing and Publication Center menggelar International Guest Lecture dengan tema How To Compose Excellent Research Proposal dengan menghadirkan peneliti dari Australia Prof James Bennett.
Direktur Pascasarjana UIN Mataram, Prof Fahrurrozi mengingatkan pentingnya kegiatan guest lecture atau kuliah tamu dengan narasumber dari luar negeri. “Ini bentuk komitmen UIN Mataram untuk menjadi kelas internasional dengan memperluas jaringan internasional,” ujarnya.
Menurutnya, kuliah tamu dengan menghadirkan narasumber dari luar negeri tentu dapat menambah wawasan topik ataupun kajian yang akan dipelajari dari sudut pandang yang berbeda. “Hadirnya narasumber dari luar negeri juga akan menambah poin positif terutama dalam mendongkrak akreditasi prodi maupun instansi,” kata Prof Fahrurrozi.
Disebutnya, Pascasarjana UIN Mataram akan terus berupaya menyelenggarakan kerja sama dengan universitas-universitas dari luar agar dapat meningkatkan mutu pendidikan dan akreditasi.
Rektor UIN Mataram, Prof Masnun mengatakan, Prof James Bennett akan mengajak akademika UIN Mataram untuk mengeksplorasi tema tentang How To Compose Excellent Research Proposal. “Beliau (Prof James Bennett, Red) akan memberikan pengayaan tentang penyusunan proposal yang tidak terbatas pada penelitian tugas akhir mahasiswa seperti tesis atau disertasi saja, namun lebih general termasuk untuk memberikan pengayaan kepada dosen dalam mengusulkan penelitian di Kementerian,” tuturnya.
Prof Masnun menegaskan hakikat atau ruh perguruan tinggi adalah penelitian. Menurutnya, penelitian yang ideal tentunya mampu merespon persoalan manusia atas realitas kehidupan yang dihadapi hari ini, sehingga temuan dari sebuah penelitian dapat memberikan solusi dan memiliki kebermanfaatan. Kesemuanya adalah bagian dari hifdz al aql.
“Kegiatan ini diharapkan mahasiswa program pascasarjana khususnya yang hadir dapat banyak pencerahan atas pengetahuan yang disampaikan oleh narasumber nantinya,” ungkap Prof Masnun.
Mengawali pemaparannya, Prof James Bennett menceritakan pengalamannya terkait bagaimana pelaksanaan penelitiannya selama di Indonesia. Ia menjelaskan tahapan-tahapan dalam memilih proposal riset, yaitu memilih fokus penelitian yang dapat diakses, menunjukkan sensitivitas teoritis dalam pilihan fokus penelitian, memilih topik yang akan membawa wawasan yang lebih luas dalam pengembangan intelektual dan spiritual, memahami konteks penelitian yang diusulkan secara holistik.
“Terakhir menyadari bias pribadi atau budaya dalam pilihan proposal penelitian,” paparnya. Menurut Prof James Bennett, seorang peneliti harus memiliki dasar pemikiran yang jelas terkait tujuannya melakukan penelitian. Dengan demikian, diharapkan nanti ketika melaksanakan penelitian dan membuat laporan penelitian, peneliti tersebut mampu menyajikan data yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Sebagai gambaran dalam penelitian, Prof James Bennett menjelaskan kasus penelitiannya di Indonesia terkait akulturasi budaya Islam dan Hindu Budha perspektif seni Islam Jawa dengan situs penelitian di Masjid Mantingan, Candi Borobudur, Candi Jago dan Candi Surowono.
“Dalam fokus penelitiannya terlihat sederhana namun mendalam banyak mengungkap temuan baru sehingga sangat terlihat novelty penelitiannya,” terangnya. (r)