Lombok Timur (Inside Lombok) – Nasib nahas menimpa seorang warga atas nama Sutrawan alias Ama Suci (33) asal Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur (Lotim). Ia tewas tersambar petir saat tengah memasang kail untuk mancing di Dusun Medas, Desa Madayin, Kecamatan Sambelia.
Kejadian bermula saat S pergi mancing sendirian ke Pantai Lakok Paok, Senin (13/11) sekitar pukul 14.15 Wita. Berselang beberapa jam, tepatnya pada pukul 16.30 Wita, hujan deras pun turun di sekitar lokasi korban mengail.
“Pada saat itu hujan, korban sedang mengail (mancing) dan terguyur hujan deras,” kata Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nicholas Oesman, Selasa (14/11). Diterangkan, seorang warga lainnya atas nama Jamaluddin yang juga sedang mengail melihat sambaran petir yang tepat mengarah ke korban.
Akibat tersambar petir itu, korban pun langsung terjatuh dan tergeletak tak berdaya dengan posisi tangan bersedekap. “Waktu itu saksi atau warga lainnya yang sedang melakukan aktivitas serupa dengan jarak kurang lebih 80 meter, melihat korban disambar petir,” ungkapnya.
Melihat sambaran petir itu, Jamaluddin langsung menghampiri korban dan mematikan kondisinya. Saksi pun terkejut saat melihat korban tergeletak tak berdaya dan langsung memeriksa denyut nadinya untuk memastikan apakah masih bernyawa atau tidak.
Dijelaskan Oesman, saksi saat itu masih dapat merasakan denyut nadi pada korban sehingga ia memastikan masih hidup. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi memanggil keluarga korban untuk segera melihat kondisinya.
“Pada saat diperiksa pertama memang denyut nadinya masih ada. Namun ketika diperiksa sekali lagi oleh keluarga korban, ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa,” jelasnya. Melihat kondisi korban yang sudah tak bernyawa, pihak keluarga langsung membawanya ke rumah duka dan menolak untuk dilakukan autopsi. Keluarga pun menerima hak tersebut menjadi sebuah musibah. (den)