Lombok Barat (Inside Lombok) – Lalu Ahmad Zaini (LAZ) menyatakan dirinya siap dari berbagai sisi untuk maju menjadi dalan kontestasi pemilihan Bupati Lobar di pilkada November mendatang. Ia pun optimis bisa merebut kursi orang nomor satu di Lobar itu dengan modal dan garansi kemampuan menjalin relasi yang dimiliki.
“Kita sudah sangat siap. Kata ‘siap’ itu sudah mencakup keseluruhannya. Insyaallah saya siap berkompetisi,” ujar LAZ saat ditemui di kediamannya, Sabtu (20/04/2024). Dia pun tak membantah banyak yang mempertanyakan dirinya yang bukan merupakan kader partai hendak maju di pilkada mendatang. “Betul memang (bukan kader partai), tetapi kan bukan berarti orang non-partai itu tidak boleh pakai partai,” terang Direktur PDAM Giri Menang tersebut.
LAZ pun tak membantah dirinya sudah membangun komunikasi dengan beberapa partai politik, di mana hasilnya akan diumumkan di waktu yang tepat. Terlebih saat ini proses pendaftaran calon Bupati untuk pilkada masih 4 bulan lagi. “Pokoknya artinya sudah siap semuanya, kesiapannya itu sudah terukur juga. Tidak mungkin lah saya gegabah mau (maju pilkada), terus ada kendala. Semuanya sudah saya antisipasi,” bebernya.
Bahkan dia mengaku hasil komunikasi dengan partai-partai yang nanti memungkinkan untuk menjadi koalisi maupun tunggangannya menuju pilkada sudah lebih dari cukup. Namun, dirinya masih belum mau menjawab saat disinggung kemungkinan dirinya akan bergabung dengan PKS.
“Artinya semua sudah cukup (komunikasi dengan parpol), bahkan lebih kalau kalkulasi saya dari yang seharusnya. Cuma nanti kan di akhir saya harus memilih,” ucapnya seraya tersenyum. Menurut LAZ, nantinya proses tidak akan berakhir hanya sampai pendaftaran, tetapi sampai akhir kontestasi. Sehingga analisis peta politik harus dilakukan hingga akhir nanti.
Selain itu, terkait adanya kader dari PKS dan PPP yang masuk dalam tim pemenangannya yang disebut dengan “Relawan LAZ”, apakah mencerminkan arah koalisinya ketika pilkada nanti. LAZ belum berani menjawab terlalu jauh. “Sebenarnya kan, kita itu dalam bergerak tidak hanya pendekatan partai, tapi se-visi dalam perjuangan, itu yang utama,” imbuhnya.
Ketika disinggung apakah dirinya akan maju sebagai calon Bupati atau Wakil Bupati, LAZ menegaskan bahwa ia akan tetap maju sebagai calon Bupati. “Tidak ada pilihan untuk tidak nomor satu, tidak ada opsi (menjadi) wakil saya. Saya harus jadi yang pertama,” tegasnya.
LAZ pun mengaku cukup lama mempertimbangkan keputusan tersebut, untuk kemudian mantap menjadi sebuah pilihan yang akhirnya dia putuskan. Namun terkait siapa yang akan menjadi pasangannya nanti, dia mengaku sudah ada bayangan. Terlebih sudah banyak figur yang menjalin komunikasi dengannya.
Mengenai apakah ia akan mencari sosok berdasarkan letak geografis entah itu utara atau selatan Lobar, yang terpenting menurutnya harus ada kemistri dan visi yang sama antara dia dan calon pasangannya di pilkada nanti. “Kalau dengan pasangan itu kan harus ada kemistrinya, sevisi. Karena kita ingin sama-sama membangun, sama-sama berjuang untuk Lobar lebih baik lagi. Niatnya yang harus diluruskan,” terangnya.
Saat ditanya kriteria calon pasangannya nanti, LAZ mengaku dirinya bisa bekerjasama dengan siapapun. Kendati banyak orang yang menyebutnya terlalu mendominasi. Namun, dia membantah itu dengan memaparkan pengalamannya selama 16 tahun menjadi Dirut PDAM Giri Menang. “Tapi saya buktikan sudah 16 tahun memimpin di PDAM, gak pernah ada gesekan dengan direksi yang lain. Karena sesama direksi, saya saling menghargai, itu yang jadi poin utama,” bebernya.
Banyak yang menyoal apa yang menjadi modalnya untuk menjadi Lobar satu, dia menjawab dengan beragam track record dan kemampuan relasi yang telah dibangunnya. Terlebih dia juga merupakan ketua umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), sehingga itu disebutnya menjadi sebuah garansi berjejaringnya. “Rekam jejak ada, karya juga ada, saya pikir itu yang harus ditonjolkan,” imbuhnya.
Termasuk juga soal banyak yang mempertanyakan dirinya yang bukan putra asli Lobar. Namun LAZ menegaskan, yang semestinya dilihat adalah hasil karyanya. Bukan dikotomi yang berpaku pada asal tempat lahirnya saja. “Mau siapapun itu, tapi yang penting dia bisa membawa perubahan untuk Lombok Barat. Saya pikir itu ga masalah, karena kebermanfaatan yang harus kita tonjolkan,” pungkasnya.
Sehingga LAZ menilai dengan semakin banyak kandidat yang nantinya menjadi calon dalam Pilkada. Justru akan lebih baik untuk Lobar. Karena banyak yang bisa menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat Lobar, untuk memilih yang terbaik. “Masyarakat Lobar harus disuguhkan dengan banyak pilihan (calon), biar dia bisa mencari yang terbaik,” tutup LAZ. (yud)