25.5 C
Mataram
Selasa, 14 Mei 2024
BerandaPolitikJadi Aset Penguat Demokrasi, Pemilih Pemula Perlu Dioptimalkan

Jadi Aset Penguat Demokrasi, Pemilih Pemula Perlu Dioptimalkan

Mataram (Inside Lombok) – Pemilih pemula memiliki potensi cukup besar untuk menyumbangkan suara dalam pesta demokrasi di 2024 mendatang. Terlebih, pemilih pemula yang didominasi kelompok milenial dan generasi Z merupakan aset bangsa yang harus terus dikuatkan untuk mendukung demokrasi.

Ketua KPU NTB, Suhardi Soud menyebut hasil pemilu tahun depan akan menentukan arah bangsa lima tahun ke depan, sehingga kesadaran dari pemilih muda tentang pentingnya demokrasi harus dimunculkan. Pasalnya, keterlibatan masyarakat dalam pemilu ke depan tentunya berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Kami di KPU, Bawaslu dan stakeholder lainnya terus memberikan edukasi kepada para pemilih muda dan generasi Z untuk sadar dalam menggunakan hak politiknya dan hak pilihnya,” ujar Suhardi, Rabu (23/8).

Lebih lanjut, edukasi yang pertama adalah harus menyadarkan mereka apa pentingnya pemilu. Kemudian kapan pemilu dilaksanakan, bagaimana cara terlibat dalam pemilu dan bagaimana mengecek daftar pemilih.

- Advertisement -

Untuk itu para pemilih pemula harus dibekali dengan pengetahuan politik yang sehat menjunjung norma dan beretika, karena pemimpin yang dipilih menunjukkan cerminan dari pemilihnya. “Karena nasib pendidikan, nasib pekerjaan, peluang kerja, peluang hidup yang baik, harga barang yang murah dan lain sebagainya adalah tawaran-tawaran dari peserta pemilu sehingga harus direspon para pemilih muda ini,” ungkapnya.

Kemudian sosialisasi-sosialisasi yang diberikan KPU NTB lanjutnya, baik melalui platform media sosial juga terus ditingkatkan maupun dioptimalkan. Seluruh platform media sosial saat ini banyak membicarakan maupun menyuguhkan politik. Para pemilih muda ini sangat familiar dengan media sosial, jadi dipastikan generasi milenial dan generasi Z ini mengupdate seluruh informasi yang ada di media sosial.

“Jika kita pastikan pemilih muda ini tidak apatis terhadap pemilu serentak 2024. Karena seluruh platform media sosial berbicara tentang politik. Memang dia tidak terlihat sepertinya apatis tapi belum tentu mereka tidak melihat itu, tidak meng-update seluruh informasi,” jelasnya.

Pasalnya belakangan ini banyak peserta-peserta pemilu dan bakal calon legislatif sudah mulai main dan menggunakan media sosial sebagai sarana bersosialisasi dengan konten-konten lebih kreatif. Karena melalui media sosial ini lebih mudah diakses oleh siapa saja, apalagi di zaman digital seperti sekarang. “Nah kita berharap agar itu bisa dioptimalkan mengingat pemilih terbesar berasal dari milenial dan generasi Z,” harapnya.

Sebagai informasi, pemilu serentak akan digelar pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang. Pada gawe demokrasi ini para wajib pilih akan menentukan kepala negara dan wakil rakyat baik itu DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten Kota. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer