29.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaPolitikRamai Gerakan Salam 4 Jari, Pandawa Lima: Dinamika Politik Biasa

Ramai Gerakan Salam 4 Jari, Pandawa Lima: Dinamika Politik Biasa

Mataram (Inside Lombok) – Gerakan Salam 4 Jari belakangan ramai diperbincangkan di media sosial, khususnya X (Twitter). Gerakan ini antara lain ditujukan sebagai lambang penolakan untuk pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka, dan mendukung bersatunya simpatisan capres – cawapres nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD.

Menanggapi hal itu, Ketua Pandawa Lima, H. Baihaqi mengatakan munculnya gerakan Salam 4 Jari jelang pemungutan suara adalah dinamika politik biasa. Sejauh ini para relawan Prabowo – Gibran pun ditegaskannya tidak terpengaruh dengan adanya gerakan tersebut.

“Kita tidak terpengaruh, dan paslon 2 harus menang satu putaran,” tegasnya. Para relawan Prabowo – Gibran, khususnya Pandawa Lima di hari-hari terakhir masa kampanye ini disebutnya masih tetap aktif turun ke masyarakat untuk mengajak masyarakat memilih paslon nomor 2.

Menurut Baihaqi, tidak terlalu sulit untuk mensosialisasikan Prabowo – Gibran ke masyarakat di NTB, karena sudah cukup dikenal. “Sudah cukup familiar untuk masyarakat NTB. Intinya adalah kemenangan satu putaran. Kalau ada dinamika, kita tidak terpengaruh,” katanya.

Pandawa Lima sebagai salah satu tim relawan Prabowo – Gibran disebutnya akan mengatakan fokus untuk mendulang suara di pemilih milenial. Karena berdasarkan data yang ada, dari daftar pemilih tetap (DPT) yang ada para pemilih didominasi oleh generasi milenial.

“Generasi milenial ini penyumbang suara terbesar pemilu 2024. Hampir separuh dari jumlah penduduk Indonesia ini adalah pemuda,” katanya. Menurut penafsirannya, gerakan Salam 4 Jari ini sama saja dengan mengajak masyarakat untuk golput atau tidak memilih. Hal ini karena tidak ada pasangan calon (paslon) nomor urut 4.

“4 jari ini kan dia tidak akan memilih 01, 02, dan 03. Kita artikan mereka mau golput. Artinya bukan tanggung jawab kami sebagai relawan, tetapi juga penyelenggara pemilu dan semua paslon,” katanya.

Ia menegaskan, jika angka partisipasi rendah maka akan berdampak pada tingkat keberhasilan pelaksanaan pemilu 2024 ini. Karena selain mensosialisasikan paslon 02, Pandawa Lima juga tetap mengajak masyarakat agar tidak golput. “Ini kan kita menerjemahkan sampai ke situ. Orang akan menerjemahkan ke situ, kan tidak ada paslon (nomor urut) 4. Jadi dia akan golput. Kami tidak terpengaruh dengan dinamika tersebut,” katanya. (azm)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer