Mataram (Inside Lombok) – Selama Ramadan ini masyarakat dari berbagai kalangan memanfaatkan untuk berbagi kebaikan, salah satunya dengan berbagi takjil. Berbeda dari biasanya, Muslimat Nahdlatul Wathan (NW) berbagi takjil bukan dengan kue-kue maupun kudapan, melainkan dengan satu buah durian utuh.
Pimpinan Pusat Muslimat NW, Lale Syifaun Nufus mengatakan pembagian takjil buah durian ini pertama kali dilakukan. Hal ini juga untuk menghidupkan para petani durian terutama yang ada di Kabupaten Lombok Utara (KLU). “Durian di KLU itu rasanya lebih enak. Jadi ada petani durian di KLU itu kita beli,” katanya, Selasa (2/4) sore.
Durian yang disiapkan cukup banyak lebih 100 buah dan akan dibagikan ke pengguna jalan. Saat ini, durian sudah mulai menipis sehingga tidak bisa menyiapkan terlalu banyak. “Kita sudah pesan sejak seminggu yang lalu. Karena durian sudah mulai menipis sekarang jadi kita pesan jauh-jauh hari,” katanya.
Pembagian durian sebagai takjil di Ramadan ini baru pertama kali dilakukan. Karena melihat warga NTB rata-rata suka dengan buat yang memiliki aroma khas tersebut. “Berbagi takjil itu kan biasanya kolak, air dingin. Kita buat yang berbeda dengan membagikan durian. Dan mayoritas kan warga NTB suka durian,” ujarnya.
Pembagian durian ini dipusatkan di Kota Mataram, tepatnya di Jalan Pendidikan depan Sekretariat Pengurus Besar Nahdlatul Wathan. “Lombok Tengah kita sudah pakai sembako, Lotim juga sembako dan KLU juga sembako. Jadi sudah semua sembako. Di Kota Mataram saja ini yang berbeda,” ungkapnya. (azm)
