Pengakuan di Malam Pertama
di atas kasur pengantin
ada bunga disusun berbentuk
hati. kita masih kaku
kita masih lugu
namun, kita tak saling membuka percakapan
mungkin di antara kita sedang menunggu
siapa yang lebih dulu bersuara
“saya sudah tak perjaka.”
“saya sudah tak perawan.”
sebelum kita berakhir
rebah di kasur
saling menyungkur.
2022
Di Puncak Bukit Hijau
kau melihat pantai
dari sudut yang lebih tinggi
pintu-pintu kamar lebih sering tertutup
ada balkon yang bisa kau gunakan
bersantai setelah adegan seru
tubuhmu tak pernah
merasa lelah
kau tegak ketika badai-
badai menerjang tubumu
2022
Tentang Perlakuan Manis Dengan Puisi
_:Shev_
jari-jarimu begitu mahir menulis puisi
puisi yang perhatian, meluluhkan, dan manja
dengan puisi singkat yang lahir
beberapa pujangga sudah menganggapmu
sebagai maestro
tentu kau senang bukan
jika puisimu mendapat apresiasi
dari banyak orang
tapi, puisimu tak sanggup lama
dalam artian, perpisahan akan menyenangkan
jika puisimu sudah menebar cinta
2022
Yogi Dwi Pradana, mahasiswa Sastra Indonesia di Universitas Negeri Yogyakarta. Lahir 16 Januari 2001. Tinggal di Bantul. Aktif di Komunitas Lampu Tidumu. Beberapa karyanya pernah dimuat di media daring dan cetak, serta memenangkan perlombaan menulis. Dapat disapa melalui akun Instagram @yogidwipradana.