26.5 C
Mataram
Sabtu, 18 Mei 2024
BerandaSosokBriptu Mohammad Zam Zam, Pemuda Dasan Agung yang Ukir Prestasi di Kepolisian...

Briptu Mohammad Zam Zam, Pemuda Dasan Agung yang Ukir Prestasi di Kepolisian dengan Keterampilan Berbahasa

Mataram (Inside Lombok) – Mohamad Zam Zam (29), pemuda asal Dasan Agung, Kota Mataram yang kini menjadi personel Polres Kabupaten Sumbawa Barat di bagian Si Dokkes dengan pangkat Briptu. Ia pun sukses menorehkan prestasi, dengan menjadi salah satu lulusan terbaik Sekolah Bahasa Polri di Cipinang, Jakarta Timur.

Bersama sembilan orang lainnya, Zam Zam mendapatkan beasiswa pendidikan ke China untuk belajar bahasa dan budaya di Negeri Tirai Bambu tersebut. “Waktu itu Mabes Polri membuka pendaftaran bagi polisi yang ingin meneruskan sekolah ke Sekolah Bahasa Polri di Cipinang, Jakarta Timur. Saya ikut mendaftar,” kenangnya.

Saat mengikuti tes secara online dan asesmen, Zam Zam pun diterima. Hanya dirinya yang mewakili Polda NTB untuk mengikuti pendidikan bahasa di sekolah kepolisian tersebut. “Yang diterima pada tahun itu ada sebanyak 20 orang,” ungkapnya.

Dari 20 orang tersebut, akan dicari lulusan terbaik untuk melanjutkan beasiswa belajar ke China dan didaftarkan di Universitas Huaqiao, Provinsi Xiamen. Zam Zam menduduki peringkat kedua di sekolah bahasa tersebut, dan atas prestasinya berhak mendapatkan beasiswa ke Universitas Huaqiao. ”Saya dikirim untuk belajar bahasa dan mengenal kebudayaan China,” jelasnya.

- Advertisement -

Agar bisa mendapatkan kesempatan tersebut dirinya mengaku sangat suka belajar bahasa asing. Tidak saja Bahasa Mandarin, tetapi juga bahasa Perancis dan Inggris. Guna mengasah kemampuannya, ia pun tak sungkan belajar secara otodidak.

“Hobi saya juga memang senang belajar bahasa. Ada beberapa akun belajar bahasa Mandarin dan Inggris yang saya follow di Instagram. Dari situ juga sedikit-sedikit belajar,” kata dia.

Tantangan belajar bahasa itu sebenarnya ada pada kebiasaan, terutama Bahasa Mandarin. Jika terus dipraktekkan, pasti bakal terbiasa. ”Sama seperti orang mengaji sebenarnya belajar bahasa. Misalnya kalau Bahasa Arab, kita harus tahu makhorijul huruf-nya. Itu juga sama seperti Bahasa Mandarin,” ujarnya.

Pelafalannya juga sama seperti Bahasa Arab, jika lafalnya disebut berbeda, tentu bakal beda juga artinya. ”Misalnya, kata Yan Jing artinya mata. Kalau pelafalannya menggunakan empat makhraj artinya kaca mata. Makanya harus bisa membedakan,” jelasnya.

Makanya untuk belajar bahasa perlu juga mengetahui penulisannya, sehingga bisa membedakan makna dan arti. ”Saya belajar huruf Mandarin dibantu sama teman saya orang China di Sumbawa Barat juga,” ujarnya.

Rencananya, Zam Zam akan berangkat pekan ini ke China untuk belajar. Dia sudah mendapatkan restu dari Kapolres Sumbawa Barat, AKBP Yasmara Harahap. Dari pengalaman hidupnya, dia dapat memetik pelajaran, kunci dari segala kesuksesan itu adalah kerja keras, disiplin, dan pintar memanfaatkan waktu. “Siapa saja bisa meraih kesuksesan asalkan ada kemauan yang tinggi. Itulah prinsip yang saya pegang selama ini,” tandasnya. (azm)

- Advertisement -

Berita Populer