Mataram (Inside Lombok) – Setelah sekian lama menunggu, para pendaki yang ingin menjajaki Gunung Rinjani akhirnya mendapat kabar gembira. Pasalnya, jalur pendakian tersebut akan dibuka kembali mulai bulan April 2019, meski sebelumnya pembukaan jalur pendakian direncanakan pada bulan Oktober 2019.
Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sudiyono, menerangkan bahwa dibukanya jalur pendakian tersebut karena mempertimbangkan kondisi pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kasihan pelaku pariwisata. Kalau terlalu lama nanti tidak punya mata pencaharian,” ujar Sudiyoni saat dihubungi Inside Lombok melalui sambungan telepon, Senin (11/03/2019).
Selain itu, Sudiyono menerangkan bahwa dibukanya jalur tersebut tidak menandakan para pendaki diperbolehkan terus naik sampai ke puncak. Sebelum dibuka pada bulan April mendatang, pihak TNGR tengah melakukan survey batas-batas pendakian.
“Kita akan survey sampai mana yang boleh melakukan pendakian. Selebihnya itu ya jangan dulu. Karena belum layak dijadikan zona wisata,” ujar Sudiyono.
Pendakian Gunung Rinjani sendiri memiliki empat (4) jalur. Yaitu jalur Sembalun, Senaru, Aik Berik, dan Timba Nuh. Walaupun Jalur Aik Berik dan Timba Nuh tidak terlalu terdampak gempa, Sudiyono mengimbau agar para pendaki tetap berhati-hati dengan tetap mematuhi aturan yang akan diberlakukan pihak TNGR.
Lebih jauh, Sudiyono menerangkan bahwa destinasi wisata lain di TNGR juga bisa diakses sebagai alternatif. Antara lain air terjun Mangku Sakti dan Kembang Kuning.
Sebelumnya pendakian ke TNGR sempat ditutup sebagai dampak gempa beberapa waktu lalu. Dimana semua jalur pendakian mengalami longsor. Hal tersebut menjadi perhatian penuh pihak TNGR serta Dinas Pariwisata NTB mengingat TNGR merupakan salah satu destinasi wisata andalan di NTB.