Mataram (Inside Lombok) – Ratusan nelayan di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendapatkan bantuan konverter kit dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui program konversi bahan bakar minyak ke elpiji tiga kilogram.
Bantuan sebanyak 460 konverter kit tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini, perwakilan dari PT Pertamina Ampenan, disaksikan oleh ratusan nelayan lainnya serta sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya di pesisir Pantai Penghulu Agung, Mataram, Senin.
Dalam kesempatan itu, wali kota mengatakan bahwa keberhasilan Kota Mataram mendapatkan bantuan konverter kit tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya karena Mataram dianggap berhasil.
“Evaluasi yang dilakukan pihak kementerian menyebutkan, konverter kit tahap pertama sebanyak 200 unit betul-betul dimanfaatkan oleh nelayan sehingga Mataram dianggap berhasil dan sukses,” katanya.
Terkait dengan itu, wali kota berharap agar 460 nelayan yang menerima bantuan hari ini benar-benar bisa memanfaatkan bantuan semaksimal mungkin, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan keluarga.
Pasalnya, konversi BBM ke elpiji tiga kilogram ini sangat efisien, dimana satu tabung isi tiga kilogram bisa digunakan melaut hingga tiga hari dan yang terpenting konversi ini sangat bermanfaat karena ramah lingkungan.
“Oleh karena itu, saya berharap bantuan ini jangan dipindahtangankan, apalagi dijual sebab nilai satu unit bantuan yang diterima oleh nelayan ini mencapai sekitar Rp10 juta,” katanya.
Komitmen nelayan memanfaatkan bantuan secara optimal, sangat penting untuk keberlanjutan realisasi bantuan berikutnya.
“Dengan realisasi bantuan konverter kit hari ini, maka total bantuan yang telah direalisasikan untuk nelayan Mataram sebanyak 650 orang, sehingga masih banyak nelayan kita yang belum dapat karena jumlah nelayan kita sekitar 1.600 orang,” ujarnya.
Sementara Kepala DKP Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini mengatakan, jika dirata-ratakan satu unit konverter kit Rp10 juta, maka total bantuan yang diberikan ke nelayan saat ini Rp4,6 miliar.
Namun demikian, Mataram masih memiliki nelayan yang belum mendapatkan bantuan, karenanya, tahun depan pihaknya kembali akan mengusulkan dengan jumlah sesuai dengan yang akan diverifikasi.
“Nelayan yang belum dapat, kita verifikasi dulu karena mereka harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan,” katanya.
Persyaratan nelayan yang mendapatkan bantuan konverter kit antara lain, nelayan kecil yang memiliki sampan di bawah 15 GT atau menggunakan mesin ketinting, dan sudah memiliki kartu nelayan dan status pekerjaan di KTP adalah nelayan.
Konverter kit BBM ke elpiji terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung elpiji 3 kilogram, serta aksesoris pendukung lainnya seperti “reducer”, “regulator”, dan “mixer”.
Program konversi ini, sambung Sujihartini, dilakukan untuk menghemat biaya operasional yang dikeluarkan oleh para nelayan. Sejak beralih menggunakan gas, para nelayan hemat biaya operasional sekitar 40 hingga 60 persen.
“Untuk itu kita berharap nelayan bisa mengoptimalkan bantuan ini dan tidak diperjualbelikan untuk keberlanjutan pendistribusian bantuan tahun berikutnya,” katanya. (Ant)