Mataram (Inside Lombok) – Gubernur Nusa Tenggara Barat H Zulkieflimansyah bersama wakilnya Hj Sitti Rohmi Djalilah bersilaturahim dengan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Mataram dalam acara bertajuk jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi, Jumat.
Gubernur mengawali acara jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi itu dengan menyapa warga binaan dan memperkenalkan rombongan, mulai dari wagub hingga seluruh pimpinan organisasi perangkat daerah.
“Kami datang lengkap, hampir semua kepala dinas datang. Mudah-mudahan ada perubahan yang bisa kami hadirkan untuk bapak dan ibu semua di sini,” kata gubernur.
Gubernur kemudian melanjutkan dengan menceritakan sebuah kisah inspiratif tentang persahabatan kepada seluruh narapidana.
“Esensinya adalah, dalam hidup tidak ada yang percuma. Semua ada maksud dan tujuannya. Allah lebih mengetahui daripada makhluk nya,” ujarnya.
“Jadi kita harus mensyukuri apa yang ada. Apa yang ada pada diri kita adalah Allah hadirkan yang terbaik untuk kita,” ujarnya.
Sementara itu, dalam sesi dialog, warga binaan di Lapas Mataram bangga bisa bertemu langsung dengan gubernur. Mereka menyampaikan aspirasi dan permasalahan dengan hatapan mendapatkan respons cepat dari pemerintah daerah.
Sebagian pertanyaan yang disampaikan dijawab langsung oleh gubernur dan kepala dinas terkait. Misalnya, ada yang bercerita tentang kasus yang menjeratnya, meminta fasilitas olahraga, alat musik hingga alat masak dan pemasaran produk karya warga binaan.
Dari semua permasalahan yang disampaikan, Gubernur Zulkieflimansyah langsung menjawab dan akan segera memenuhi kebutuhan warga lapas seperti alat musik dan olahraga.
Gubernur juga akan mengkaji ulang kasus hukum terkait pembalakan liar di kawasan hutan.
“Saya sudah 4 tahun di sini, baru pertama kali kami bisa berdiskusi dan bertatap muka dengan gubernur. Saya terenyuh,” ucap salah seorang warga binaan lapas asal Gunung Sari Lombok Barat.
“Insha Allah apa yang sudah disampaikan akan dibantu. Mengenai tata boga dan alat masak juga akan kita bantu,” tambah Wagub NTB Sitti Rohmin Djalilah menjawab pertanyaan warga binaan.
Sebelumya, Kepala Lapas Kelas IIa Mataram Tri Saptono Sambudji mengatakan kondisi Lapas Mataram sudah melebihi kapasitas karena dihuni 1.030 orang warga binaan.
“Kondisi lapas sebenarnya sudah melebihi daya tampung, sudah mencapai 350 persen. Namun berkat dukungan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan, kondisi lapas tetap kondusif dan warga juga dalam kondisi sehat,” katanya. (Ant)