Mataram (Inside Lombok) – Presiden RI Joko Widodo mengimbau agar vaksinasi di NTB, khususnya di Kabupaten Lombok Tengah dipercepat. Hal itu dibutuhkan untuk menyambut perhelatan internasional MotoGP yang akan berlangsung pada 20 Maret 2022 di Mandalika International Street Circuit.
“Saya harapkan dipercepat, agar saat event besar nanti bisa mencapai seratus persen. Vaksinasi juga untuk melindungi masyarakat dari varian Delta, dan yang terbaru varian Omicron virus Covid 19,” ujar Jokowi saat pengarahan terkait penanganan pandemi melalui daring di Istana Negara, Kamis (16/12).
Jokowi juga mengapresiasi capaian vaksinasi NTB, khususnya kabupaten Lombok Tengah. Selain untuk mendukung gelaran event dunia, vaksinasi juga dibutuhkan untuk perlindungan bagi masyarakat menghadapi varian baru virus tersebut.
Mewakili Gubernur NTB, Bupati Lombok Tengah, H. L. Pathul Bahri menyampaikan progres vaksinasi dengan target 767.700 orang di Loteng sudah mencapai 75,16 persen dosis pertama dan 52,9 persen dosis kedua serta dosis ketiga 73,38 persen serta vaksinasi Lansia 62 persen. Jumlah vaksinator Loteng sendiri sebanyak 800 orang dengan stok sinovac 40.382 dosis dan Moderna 700 dosis.
“Kami optimis sebelum gelaran MotoGP pada Maret sudah mencapai seratus persen vaksinasi,” ujar Pathul.
NTB sendiri, lanjut Pathul, secara keseluruhan telah mencapai 74,91 persen dosis pertama, 47,03 persen dosis kedua dengan target seratus persen di akhir tahun ini.
Dalam arahan terkait penanganan pandemi, Jokowi menjelaskan tiga hal terkait varian Omicron yang telah masuk ke 88 negara dengan jumlah kasus meningkat cepat dalam tiga hari terakhir karena lebih menular. Dikatakan Jokowi, sesuai keterangan Menteri Kesehatan RI, varian baru ini telah ada di Indonesia.
Untuk itu, Jokowi meminta para kepala daerah memastikan kesiapan rumah sakit dan obat obatan terutama oksigen. Selain itu, penegakan protokol kesehatan sebagai pencegahan adalah hal utama agar menjadi perhatian dan dijalankan dengan ketat.
“Tracing dan testing di tempat tempat publik tidak boleh dikurangi standarnya untuk kontak erat agar memudahkan penanganan,” tegas Jokowi.
Hal terakhir terkait vaksinasi, Jokowi mengingatkan laju vaksinasi yang turun dalam dua minggu terakhir dapat dipercepat. Meski diakui tantangan vaksinasi saat ini makin berat namun ia meminta para kepala daerah melakukan inovasi dalam pelayanan vaksinasi. (azm)