30.5 C
Mataram
Sabtu, 30 November 2024
BerandaBerita UtamaPemprov NTB Tutup Islamic Center Mataram Untuk Cegah Corona

Pemprov NTB Tutup Islamic Center Mataram Untuk Cegah Corona

Mataram (Inside Lombok) – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menutup berbagai aktivitas di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center di Jalan Langko Kota Mataram, untuk mencegah penyebaran virus corona baru (COVID-19).

“Penutupan aktivitas dan kegiatan di Islamic Center (IC) dimulai sejak Senin (23/3), mulai pukul 00.00 Wita, hingga batas waktu yang belum ditentukan,” kata Kepala UPTD Pengelolaan Destinasi Wisata Unggulan Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat M. Ilham di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan beberapa fokus kegiatan di IC yang ditutup sementara, meliputi aktivitas di Masjid Raya Hubbul Wathan, “ballroom”, selasar, dan menara 99 Hubbul Wathan.

“Jadi pelayanan shalat berjamaah, seminar, akad nikah, resepsi dan lain-lain untuk sementara ditiadakan sampai menunggu keputusan resmi pemerintah selanjutnya. Sebab IC merupakan fasilitas pemerintah,” katanya.

Kendati demikian, lanjutnya, meskipun tidak ada kegiatan dan aktivitas di IC, namun berbagai kegiatan pemeliharaan dan pengawasan di areal IC tetap dilakukan.

Bahkan, sebagai upaya pencegahan COVID-19, pihaknya kembali akan meminta untuk dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di ruangan-ruangan yang belum disemprot sebab pada kegiatan penyemprotan, Kamis (19/3), difokuskan areal masjid.

“Karena itulah kita ingin bangunan di sekitar IC juga disemprot cairan disinfektan, agar semua bisa steril,” katanya.

Sebagai upaya pencegahan COVID1-9, tambahnya, selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan di areal Masjid IC, pihaknya juga telah menyiapakan alat pembersih tangan (hand sanitizer) di sejumlah tempat.

Sarana pembersih tangan disiapkan, antara lain di pintu masuk tempat shalat, baik jamaah laki-laki maupun perempuan.

“Kami juga menyiagakan petugas untuk mengarahkan setiap jamaah agar mencuci tangan dulu sebelum masuk,” katanya.

Jumlah alat cuci tangan yang disiapkan saat ini memang terbatas karena ketersediaan cairan pembersih tangan di pasaran tersedia dalam jumlah terbatas.

Saat ini, pihaknya menggunakan alat seadanya dengan memanfaatkan botol bekas air mineral sebagai wadah cairan pembersih tangan.

“Selain menyiapkan alat pembersih tangan, kami juga menyiapkan sabun untuk cuci tangan di tempat wudu untuk memudahkan jamaah,” katanya. (Ant)

- Advertisement -

Berita Populer