Jakarta (Inside Lombok) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan pengecekan lebih lanjut terkait dengan keamanan server data milik penyelenggara pemilu itu sehubungan dengan dugaan jutaan data warga yang diretas.
Anggota KPU RI Viryan Azis di Jakarta, Jumat (22/05), mengatakan bahwa KPU langsung mengecek data internal mereka sejak adanya klaim peretasan tersebut.
Terkait dengan unggahan salah satu akun media sosial mengenai kebocoran data pemilih itu, menurut Viryan, data tersebut merupakan soft file dari daftar pemilih tetap Pemilu 2014.
Menyinggung soal jumlah datar pemilih tetap pada Pemilu Presiden 2014, dia mengatakan bahwa data itu tidak sampai 200 juta jiwa, tetapi 190 juta jiwa.
Sebelumnya, pada hari Kamis (21/5) peretas mengklaim telah membobol 2,3 juta data warga Indonesia dari KPU.
Informasi itu datang dari akun @underthebreach yang sebelumnya mengabarkan kebocoran data ecommerce Tokopedia di awal bulan ini.
“Aktor (peretas) membocorkan informasi 2.300.000 warga Indonesia. Data itu termasuk nama, alamat, nomor ID, tanggal lahir, dan lainnya,” cuitan @underthebreach.
Akun itu juga menyebutkan bahwa data tersebut tampaknya merupakan data tahun 2013. Tidak hanya itu, peretas juga mengklaim akan membocorkan 200 juta data lainnya. (Ant)