Lombok Tengah (Inside Lombok)- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Lombok Tengah menemukan lima orang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terindikasi melibatkan diri dalam politik praktis.
Mereka ikut mengantarkan bakal pasangan calon mendaftar ke KPUD Lombok Tengah pada tanggal 4-6 September lalu.
“Yang ditemukan 5 ASN, 1 Kades dan 1 perangkat desa”,kata Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Lombok Tengah, Lalu Fauzan Hadi kepada Inside Lombok, Selasa (8/9/2020).
Dikatakan, ASN dan kepala desa tersebut ditemukan dalam rombongan massa pendukung bakal calon kepala daerah dan menggunakan atribut bakal calon.
Pihaknya akan segera memanggil ASN dan kepala desa yang terlibat dalam politik praktis tersebut.
“Sedang (sekarang) pleno pembahasan temuan hasil pengawasan”, lanjutnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Loteng, Abdul Hanan mengatakan, pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap ASN yang terlibat dalam politik praktis, khususnya saat pendaftaran bapaslon ke KPU.
“Itu semua kita awasi”,katanya.
Tindak lanjut dari hasil temuan, Bawaslu akan melakukan penanganan yakni memanggil ASN dan kepala desa yang ditemukan terlibat politik praktis.
“Kalau terbukti, kita akan teruskan ke KASN. Karena tidak boleh terlibat aktif berpolitik”, ujarnya.
Sementara sanksi terhadap tindakan kades dan perangkat desa yang ikut mengantar bapaslon masih dikaji. “Dalam hal ini kami masih kaji”,ujarnya.
