Rebahkanlah tubuh di tempat tinggi tak berpenghuni
Lupakan sejenak masalah duniamu
Lembut sang awan ‘kan menyambutmu
Bermimpi kuberada di tempat indah yang tak terjamah
Hanya ada aku dan teman-temanku
Mimpi-mimpi tak seperti mimpi
(Puisi Alam – Fourtwnty)
Pagi itu, sekitar pukul 09.00 wita, udara masih terasa dingin di Destinasi Wisata Aik Seleong. Beberapa pengunjung melipat lengan sambil merapatkan bahunya. Ada pula yang memasukkan telapak tangannya ke saku jaketnya. Sementara kami mendengarkan lagu Fourtwnty dalam ingatan, tanpa musik.
Kami menari dalam pikiran masing-masing. Menciptakan momen menjadi ingatan di masa mendatang. Kami tahu, saat ini kami sedang menikmati ciptaan Tuhan, Wisata Aik Seleong namanya.
Ketika memasuki areal destinasi wisata ini, kami dan pengunjung lainnya disambut dengan kicauan burung dan suara gemericik air mengalir. Suasana sejuk dan menenangkan mulai terasa.
Di sebelah kanan terdapat seluncuran alami berupa batuan beku. Konon, katanya batuan ini merupakan bekas aliran lahar Gunung Samalas yang erupsi ratusan tahun silam.
Seluncuran alami ini memiliki panjang kurang lebih 15 meter. Kami mencoba sensasi meluncur dari atas bebatuan ini bersama derasnya air yang mengalir.
Saat pertama kali menyentuh air di sungai ini, seperti ada yang berdesir dari lapisan kulit terluar. Ya, air yang dingin menyejukkan ini menjadi sensasi ketika memutuskan untuk mandi dan bersenang-senang di sini.
Ada suasana yang berbeda dari tempat ini. Meski letaknya tak jauh dari Kota Selong, namun memasuki areal wisata ini seperti membawa pengunjung ke tempat yang jauh. Bukan berarti tempat ini tempat yang asing, namun ada rasa dan sensasi yang berbeda yang diberikan kepada pengunjung.
Kami bertemu dengan seorang pria bernama Paris. Ia adalah pengelola destinasi wisata ini. Awalnya ia melihat antusiasme warga lokal berkunjung. Akhirnya ia berinisiatif menambah fasilitas di tempat ini. Kemudian menjadi destinasi yang menarik.
“Di sini pengunjung gratis menikmati wisata ini, saya hanya mengelola parkir dan menambah fasilitas agar pengunjung bisa lebih tertarik datang ke sini,” ujarnya kepada kami pada hari Minggu, 27 September 2020.
Paris sudah menyiapkan beberapa fasilitas dan wahana pendukung. Seperti ayunan romantis, spot untuk berswafoto, saung kecil, homestay dan camping area bagi para pengunjung yang ingin menikmati suasana malam di sini.
Kami melihat destinasi wisata ini cukup menarik, meski pengelolaannya secara mandiri dan otodidak. Akan lebih menarik jika pemda dapat ambil bagian dalam membenahi destinasi wisata ini.
“Sebagai pengelola, saya berharap infrastruktur jalan menuju destinasi wisata ini bisa diperbaiki,” harap Paris.
Destinasi Wisata Aik Seleong ini berada tepat di Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Menuju destinasi ini hanya membutuhkan waktu kurang lebih 15 hingga 20 menit dari Kota Selong.