Lombok Tengah (Inside Lombok)- Petani di Lombok Tengah diminta mewaspadai dampak hujan lebat terhadap tanaman pertanian yang merupakan akibat dari fase awal La Nina.
Peningkatan curah hujan yang terjadi bisa menyebabkan kerusakan tanaman pertanian. Sehingga petani perlu melakukan langkah-langkah antisipasi.
“Potensi terjadinya banjir di wilayah tertentu. Sehingga perlu dilakukan perbaikan dan pembersihan saluran oleh kelompok P3A”,kata Kepala Dinas Pertanian Lombok Tengah, Lalu Iskandar, Selasa (20/10/2020) di Praya.
Dia juga menerangkan, kelembaban udara yang tinggi bisa meningkatkan populasi serangan hama penyakit. Sehingga petani diharapkan menyediakan brigade obat dan pembasmi jamur pada tanaman.
“Obat insektisida, fungisida dan bakterisida”,katanya.
Sementara itu, untuk wilayah tertentu terutama di bagian utara Lombok Tengah bisa melakukan percepatan semai dan tanam seiring dengan turunnya air hujan.
Varietas padi yang direkomendasikan untuk ditanam adalah varietas tertentu yang lebih tahan terhadap serangan hama penyakit tanaman maupun kekurangan air.
“Seperti Inpari 33 dan Inpari 42 terutama di daerah endemik organisme pengganggu tanaman tertentu”,jelas Iskandar.
Petani juga diharapkan lebih adaptif terhadap iklim yang ekstrem yang bisa dijadikan sebagai potensi dan peluang untuk berusaha tani. Yang paling penting penyuluh diminta lebih aktif untuk menyarankan petani agar menjadi peserta asuransi pertanian.
“Sampai sekarang petani yang menjadi peserta asuransi tani ini masih rendah. Padahal itu bisa diklaim kalau terjadi kerugian akibat kekeringan atau serangan hama penyakit”, imbuhnya.