Lombok Tengah (Inside Lombok)- Tradisi Bau Nyale tahun 2021 ini tetap dirayakan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Nyale yang keluar pada tahun ini juga disebut berlimpah. Sehingga Nyale hasil tangkapan warga dijual di pasar-pasar.
Namun demikian, harga cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika itu pun terbilang mahal, yakni Rp50 ribu hingga Rp120 ribu per mangkuk ukuran sedang.
“Memang begitu harganya. Dari jaman Nilon sampai sekarang itu harganya,”ujar salah satu warga yang menjual Nyale di kecamatan Pujut, Salmini, Kamis (4/2/2021).
Menurutnya, mahalnya harga Nyale bukan karena Nyale yang keluar tahun ini berlimpah atau tidak. Namun, harganya memang mahal dari dulu.
Hal ini pun menjadi kesempatan bagi warga untuk meraup keuntungan. Apalagi, tradisi Bau Nyale hanya terjadi satu kali dalam setahun. Ditanya terkait keuntungan yang diperoleh dari menjual Nyale, belum bisa dipastikannya.
“Belum tau karena kan belum laku (terjual) semua,”ujarnya.
Dia menjual Nyale menggunakan satu bak besar dan setengahnya berisi cacing laut berwarna coklat dan hijau tua.
“Tapi biasanya habis. Yang beli bukan orang sini karena orang sini rata-rata turun ke laut,”katanya.