24.5 C
Mataram
Kamis, 2 Mei 2024
BerandaBerita UtamaMeski Pandemi, Ribuan Warga Tetap Turun Bau Nyale

Meski Pandemi, Ribuan Warga Tetap Turun Bau Nyale

Lombok Tengah (Inside Lombok)- Meski pandemi Covid-19 sedang melanda, ribuan warga pulau Lombok dan sekitarnya tetap turun ke laut untuk menangkap Nyale atau cacing laut.

Warga berbondong-bondong turun ke laut di beberapa pantai di bagian selatan dari beberapa hari lalu. Dan puncaknya adalah pada Rabu (3/3/2021) yang telah ditetapkan sebagai hari “tumpahnya” Nyale.

Dandim 1620/Lombok Tengah (Loteng) Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan, Kamis (4/3/2021) mengatakan, sebanyak 350 personel gabungan TNI/Polri diterjunkan untuk mencegah kerumunan saat Bau Nyale.

Di samping itu, akses ke pantai Seger yang merupakan pusat menangkap Nyale juga ditutup. Namun, jumlah masyarakat yang turun ke laut tetap tidak bisa dibendung.

- Advertisement -

“Memang dengan jumlah masyarakat dan juga banyak jalan yang mereka bisa lewati, tetap saja ramai walaupun kita sekat,”kata Dandim saat rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kantor Bupati Loteng.

Sehingga yang bisa dilakukan oleh pihaknya adalah menghimbau warga untuk menjaga keamanan diri dan mematuhi protokol Covid-19. Sehingga bisa terhindar dari paparan Covid-19.

“Walaupun pada kenyataannya kalau kita lihat tidak bisa. Itu yang saya lihat sampai tadi pagi,”imbuhnya.

Sesuai dengan pemetaan lokasi, personel ditugaskan di 16 titik lokasi pengawasan dan pemantauan pelaksanaan Bau Nyale bersama-sama dengan Kepolisian dan Sat Pol PP Lombok Tengah.

Di antaranya di kawasan pantai Torok Aik Belek, Pantai Selong Belanak, Pantai Serangan, Pantai Lancing dan Pantai Tampah.

Selanjutnya adalah Pantai Semeti, Pantai Sebuwuk, Pantai Tunak, Pantai Berinding, Pantai Mawun, Pantai Are Guling, Pantai Seger dan juga Pantai Tanjung Aan.

Sementara itu, salah satu warga asal desa Rembitan, Mainun mengatakan, jumlah Nyale hasil tangkapannya tidak lebih banyak dari malam sebelumnya. Pasalnya, Nyale yang keluar dinilai lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Sama seperti yang kemarin. Sedikit. Karena kurang tidak banyak yang keluar. Sama (saya dapat) dengan tadi malam,”katanya.

Disinggung terkait dengan apakah dirinya tidak takut terpapar Covid-19 karena tidak memakai masker, Mainun menjawab merasa sedikit takut.

“Takut sih (sama Covid-19). Tapi gimana, kalau takut dong tidak keluar itu Nyale,”katanya.

Nyale hasil tangkapannya tersebut rencananya akan dimasak sebagai lauk pauk.

Sementara warga lainnya, Asim mendapatkan Nyale lebih banyak dari malam sebelumnya. Dia datang ke pantai Seger sekitar pukul 4:00 WITA bersama tetangga dan keluarga.

“Ini mau dimasak. Lumayan dapatnya daripada kemarin. Nanti dimasak jadi lauk pauk,”tuturnya.

- Advertisement -

Berita Populer