Mataram (Inside Lombok) – Tim gabungan Pangkalan TNI AL (Lanal) Mataram dan BKIPM Mataram serta kepolisian mengamankan 10.250 benih lobster pada Rabu (27/02/2019). Puluhan ribu benih lobster ini rencananya akan diselundupkan ke luar negeri.
Informasi upaya penyelundupan baby lobster diperoleh tim intelijen Lanal Mataram pada Selasa pagi (26/02/2019). Kabar tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan tim untuk melakukan pemantauan.
”Anggota saya siagakan di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat (Lobar), karena kabarnya pelaku hendak menuju Bali,” kata Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Ludi Muharjo, Kamis (28/02/2019).
Sekitar pukul 19.30 Wita pada hark Rabu (27/02/2019), anggota yang bersiaga mencurigai dua orang calon penumpang. Mereka membawa tas ransel besar namun tidak membeli tiket. Kedua orang tersebut justru hendak masuk ke areal pelabuhan dengan menumpang truk barang.
Setelah memastikan dengan informasi intelijen, anggota TNI AL melakukan pengejaran terhadap salah satu penumpang yang dicurigai. Namun, belum sempat menangkap, terduga pelaku lebih dulu melarikan diri dan menghilang di areal pelabuhan.
”Tapi, kita dapatkan satu tas ransel. Tas itu dibuang pelaku sebelum kabur, di dekat loket pintu masuk,” terang Danlanal.
Di dalam tas yang diamankan, terdapat puluhan kantong plastik berisi benih lobster. Barang bukti tersebut kemudian diamankan anggota.
Ludi mengatakan, anggotanya bersama polisi dari KP3 Lembar kemudian melakukan razia serta penggeledahan di areal pelabuhan Lembar. Mereka mencari satu pelaku lainnya yang juga membawa ransel serupa.
”Pelakunya tidak kita dapatkan. Tetapi, satu tas yang juga berisi baby lobster berhasil kita temukan di kamar mandi pelabuhan,” ungkap dia.
Dari hasil pengecekan petugas BKIPM Mataram di Lembar, total ada 41 kantong plastik berisi benih lobster. Setelah dihitung, terdapat 10.250 baby lobster yang diduga hendak diselundupkan ke luar negeri melalui Bali.
”Nilai ekonomisnya setelah dihitung itu sekitar Rp1,5 miliar untuk 10.250 benih lobster,” sebutnya.
Ludi mengatakan, untuk menangkap pelaku, otoritas Pelabuhan Lembar masih mengupayakan dengan melihat rekaman kamera di areal pelabuhan.
