Lombok Tengah (Inside Lombok)- Untuk mencegah terjadinya kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19, Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri meniadakan kegiatan safari Ramadan.
“Sesuai hasil rapat (safari Ramadan) tidak diadakan. Pertimbangan karena situasi pandemi Covid-19. Jangan sampai terjadi kerumunan yang besar,”kata PLT Sekretaris Daerah (Sekda) Loteng, H. Lalu Idham Khalid, Rabu (21/4/2021) di Praya.
Namun, kalau ada undangan dari masyarakat untuk Bupati rencananya akan dihadiri. Karena jumlah masyarakat yang hadir diperkirakan akan dibatasi.
Sedangkan untuk safari Ramadan, rombongan Bupati yang hadir dari pemerintahan saja bisa sampai 70 orang.
“Belum lagi nanti ditambah oleh masyarakat yang hadir. Itu dikhawatirkan bisa menimbulkan penularan Covid-19,”imbuhnya.
Apalagi, kegiatan safari Ramadan juga selalu diawali dengan kegiatan berbuka puasa bersama.
Sebelum memutuskan ditiadakan, pemerintah awalnya berencana untuk menggelar safari Ramadan ini di masjid-masjid yang berkapasitas besar. Akan tetapi, hasil rapat dengan Majelis Ulama Indonesia dan juga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) memutuskan kalau kegiatan ini ditiadakan saja.
“Untuk solat Idul Fitri juga ini masih perlu dirapatkan apakah akan digelar di Masjid atau di lapangan,”katanya.