25.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaUncategorizedSejumlah Objek Wisata Berbahaya di Loteng Belum Dipasangi Papan Peringatan

Sejumlah Objek Wisata Berbahaya di Loteng Belum Dipasangi Papan Peringatan

Lombok Tengah (Inside Lombok)- Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Mataram, Nanang Sigit mengatakan, terdapat beberapa objek wisata di pesisir selatan Lombok Tengah (Loteng) berbahaya untuk dikunjungi oleh wisatawan. Bahaya yang dimaksud Sigit seperti jatuh dari tebing, terseret ombak maupun korban tenggelam.

“Karena di samping pantai, di sini juga banyak sekali bukit dan tebing di pinggir pantai yang jadi tempat favorit masyarakat atau wisatawan untuk swafoto yang kemudian banyak potensi terjadinya kecelakan jatuh dari tebing,”kata Sigit, Selasa (7/6/2021) kemarin di Praya.

Di sepanjang tahun 2020 hingga bulan Mei 2021 sudah ada 14 kejadian korban tenggelam maupun terseret ombak di pesisir pantai Lombok Tengah.

Masalahnya sampai sekarang ini belum ada pemasangan papan peringatan terkait risiko bahaya tersebut. Padahal beberapa objek wisata ini sering memakan korban.

“Kalau saat ini baru terpasang untuk jalur evakuasi saja. Tapi untuk papan larangan hanya himbauan dari mulut ke mulut. Tapi untuk yang secara resmi itu belum,”kata Nanang.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan pemasangan papan peringatan risiko bahaya tersebut. Dalam hal ini Basarnas hanya memberikan rekomendasi lokasi-lokasi mana saja yang dinilai harus dipasangi papan larangan ini.

“Kita sudah koordinasi dengan Pemda setempat. Kami hanya bisa memberikan rekomendasi itu loh di sana tidak aman untuk berenang dan swafoto,”katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi mengatakan, yang berwenang untuk memasang papan peringatan risiko bahaya ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Rekomendasi juga bisa dari BPBD. Dan BPBD yang memasang rambu-rambu peringatan rawan bencana. Di sana ada katalog rambu peringatan dan papan informasi rawan bencana,”katanya.

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer