25.5 C
Mataram
Senin, 25 November 2024
BerandaBerita UtamaDinilai Belum Layak dan Masih Rawan, Mensos Risma Minta Posko Pengungsian di...

Dinilai Belum Layak dan Masih Rawan, Mensos Risma Minta Posko Pengungsian di Batulayar Dipindahkan

Lombok Barat (Inside Lombok) – Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Tri Rismaharini meminta posko pengungsian korban banjir dan longsor di Desa Batulayar Barat agar dipindahkan. Pasalnya, ia menilai posko itu masih belum layak dan masih dalam radius wilayah rawan bencana.

“Dari hasil evaluasi kita, untuk zona pengungsian yang ada saat ini masih belum aman menurut saya,” tegas Risma usai meninjau lokasi pengungsian di Batulayar Barat, Jumat (10/12/2021).

Ia menyebut kondisi di lokasi pengungsian saat ini masih belum aman. Mengingat bukit yang ada di belakang tenda pengungsian terlihat sudah mulai ada longsoran. Kondisi tersebut dikhawatirkan memicu longsoran besar saat terjadi hujan.

“Nah kita cari tempat yang lebih aman, insyaallah di sini (lapangan) tempatnya lebih aman. Dibandingkan di tempat tadi (posko pengungsian saat ini),” ujarnya. Risma sendiri tidak menampik, bahwa lokasi yang disebutnya lebih aman itu jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga yang terdampak. Terlebih banyak warga yang sudah mulai menyambangi rumahnya sembari menunggu situasi dan cuaca yang lebih baik untuk bisa kembali.

Namun, saat malam hari seluruh warga di lokasi bencana tidak diperbolehkan tinggal di rumah dan harus kembali ke posko pengungsian. Begitu pun saat terjadi hujan, walaupun itu di siang hari, seluruh warga yang terdampak diwajibkan untuk segera kembali ke posko pengungsian.

“Artinya, warga di sekitar itu juga minimal saat hujan atau saat malam hari, mereka harus tinggal di sini (pengungsian, Red),” pesan mantan Walikota Surabaya ini.

Pihaknya akan menyiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan standar PBB, agar masyarakat yang mengungsi bisa tetap merasa nyaman. Karena mereka harus mengungsi dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Tidak hanya satu atau dua minggu.

“Karena ini bukan jangka waktu yang pendek, tapi ini bisa berlangsung sampai satu bulan, dua bulan. Sampai kondisinya bisa dinyatakan aman,” paparnya. Diterangkan, pengungsi di Batulayar diminta tetap tinggal di pengungsian. Sembari menunggu keputusan relokasi tempat tinggal mereka yang terdampak dari Pemda setempat.

Tenda yang akan dikirimkan pun akan diupayakan bisa ramah terhadap pengungsi perempuan dan anak. Mengingat banyak balita hingga anak-anak saat ini ikut mengungsi. Termasuk, rencana penyediaan tenda bersekat, sehingga pengungsi yang bersama keluarganya bisa tetap merasa nyaman.

“Karena bahannya itu tidak akan panas kalau kena panas. Jadi lebih dingin dibandingkan tenda yang sekarang. Jadi dia kalau siang pun bisa berteduh dengan nyaman. Ada jendelanya juga bisa dibuka,” tandasnya.

Selain itu, Risma juga menyebut akan segera mendatangkan toilet portable untuk para pengungsi. Karena hingga saat ini, belum ada toilet darurat di posko tersebut. “Jadi yang akan kita kirim itu sesuai dengan data yang dibutuhkan. Kalau kurang, nanti kami akan kirim dari Bali dan Bekasi,” pungkasnya.

Dari data awal, ada sekitar lima tenda yang disediakan baik dari OPD terkait maupun panti sosial Paramitha. Di mana satu tenda bisa diisi maksimal 20 orang. “Nanti kita siapkan juga selimut segala macam dan fasilitas untuk anak-anak,” tutupnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer