Lombok Barat (Inside Lombok) – Pemeriksaan kesehatan hewan ternak di lokasi terdampak bencana banjir dan longsor di Lobar mulai dilakukan Dinas Pertanian (Distan) Lobar dan pihak terkait lainnya. Program tersebut antara lain dijalankan di Dusun Pelempat, Desa Meninting, Kecamatan Batulayar.
Kadis Pertanian Lobar, H. Muhur Zokhri menyebut langkah ini sebagai bentuk perhatian Pemda, melalui bakti sosial yang dilakukan bersama Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) NTB I. “Kegiatan bakti sosial ini untuk memberikan pelayanan kesehatan. Mulai dari suntik ternak, memberikan vitamin dan obat-obatan,” sebutnya.
Menurutnya, bencana yang terjadi pekan lalu itu tidak hanya berdampak bagi infrastruktur, lahan pertanian, hingga perkebunan. Tetapi juga pada hewan ternak. Di mana banyak hewan ternak yang ikut terseret derasnya air bah saat itu. Bahkan, masih banyak kandang hewan ternak yang hingga akhir pekan masih terendam air.
“Ada ratusan, bahkan ribuan ekor ternak masyarakat kita yang terdampak. Mulai dari ternak besar, hingga unggas,” ungkapnya.
Pelayanan kesehatan hewan ternak tersebut akan dilakukan bertahap. Mulai dari Kecamatan Batulayar hingga Gunungsari. Sembari pihaknya terus melakukan pendataan terhadap pertanian, perkebunan dan peternakan warga yang terdampak.
Ketua PDHI cabang NTB I, drh. Muslih menyebut kegiatan bakti sosial yang dilakukan ditujukan untuk memastikan hewan ternak yang terdampak banjir di Lobar bisa tetap sehat. “Kurang lebih sudah sekitar 157 ekor ternak kita beri treatment, termasuk juga kita vitamin dan ternak yang kurang sehat kita suntik obat,” jelas Muslih.
Setelah memberikan treatment tersebut, ia mengaku nantinya mereka akan kembali lagi ke lokasi untuk memantau bagaimana hasilnya. Sehingga kegiatan itu, diharapkan dapat menyentuh seluruh lokasi masyarakat yang hewan ternaknya terdampak bencana di Lobar.
Kepala UPT Puskeswan untuk wilayah utara Lobar, drh. I Ketut Wetrana mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kegiatan bakti sosial tersebut. Karena ratusan hewan ternak di bagian utara Lobar bisa mendapatkan layanan kesehatan.
“Hasil layanan kesehatan ini bisa menyasar 110 ekor sapi jantan, 47 ekor sapi betina, jadi jumlahnya 157 ekor. Dari jumlah peternak sebanyak 54 orang,” jelas Ketut. Selain layanan kesehatan untuk ternak, diberikan juga bantuan Sembako bagi para peternak yang terdampak. (yud)
