Mataram (Inside Lombok) – Agen perjalanan wisata bakal menaikkan tinggi harga jual paket wisata, terutama pada perhelatan MotoGP 2022. Karena beberapa komponen menaikkan harganya cukup tinggi, baik hotel maupun akomodasi transportasi.
“Kita mengikuti harga jualnya, misalnya satu komponen di hotel 300 persen naiknya. Ya otomatis kita mengikuti kenaikkan itu,” kata Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Lombok Barat, Supratman Samsi, Selasa (21/12).
Dikatakan, saat ini harga hotel ada yang sudah naik 300 persen dan ada juga 200 persen. Kemudian transportasi naik sekitar 80-150 persen. Kenaikkan harga di transportasi masih terbilang wajar. Kendati pada hari H pelaksanaan event maka harga ditawarkan berbeda lagi.
“Kalau booking periodenya bulan ini sampai Januari lah itu masih kalau untuk transportasi, seperti bus itu naik 80-150 persen. Artinya secara komulatif harga paket kita diatas 300 persen,” terangnya.
Untuk harga normal paket wisata yang dijual travel agent pada saat event WSBK mulai dijual Rp3 juta terendah. Sedangkan, tertinggi sesuai dengan kualifikasi hotel dan transportasi yang dipilih. Apalagi pada MotoGP nanti harganya jauh lebih tinggi daripada event sebelumnya.
“Hitung-hitungan teman kemarin kalau tidak salah Rp3.750.000 paling rendah di hotel bintang satu. Untuk MotoGP hitungan kita paling rendah Rp5 jutaan belum termasuk tiket,” terangnya.
Harga jual yang mulai dari Rp5 jutaan ini sudah termasuk hotel, tour dan transportasinya. Jika termasuk tiket maka harga akan lebih tinggi dari itu. Sementara target pasar saat ini lebih kepada domestik, sedangkan untuk penonton luar belum terlalu banyak.
“Makanya sekarang pertanyaannya dengan kondisi seperti ini, apakah angka setinggi itu pasar akan merespon seperti apa. Karena pasar kita kan domestik sekarang,” ucapnya.
Di sisi lain, kenaikkan harga hotel memang kerap kali terjadi pada gelaran event hal tersebut terbilang hal biasa. Bahkan dari hotel sudah memiliki harga tertinggi sendiri dan kenaikannya tidak tinggi. Kenaikannya diklaim hanya 25 persen dari harga normal ditentukan oleh masing-masing hotel. (dpi)