27.5 C
Mataram
Senin, 29 April 2024
BerandaBerita UtamaSambut MotoGP, Kemendag Siapkan Anggaran Rp4,2 miliar untuk Pusat Kuliner

Sambut MotoGP, Kemendag Siapkan Anggaran Rp4,2 miliar untuk Pusat Kuliner

 

Sekrestaris Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti. (Inside Lombok/Devi)

Mataram (Inside Lombok) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menganggarkan Rp4,2 miliar untuk membangun pusat kuliner di sekitar Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). Pembangunan ini sebagai pendukung MotoGP 2022 mendatang.

Sekretaris Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti menerangkan DED untuk pembangunan pusat kuliner tersebut tengah dipersiapkan untuk awal tahun 2022.

“Proposal sudah diterima, survei lokasi juga sudah. Rencana pembangunan pusat kuliner dilakukan 2022 sekaligus menyambut gelaran event MotoGP Maret tahun depan,” kata Nelly, Selasa (21/12).

- Advertisement -

Menurutnya, dengan adanya pusat kuliner di sekitar Bandara maka tamu atau masyarakat umum yang baru datang maupun berangkat dapat menikmati kuliner khas yang tersedia. Selain itu, akan disuguhkan beberapa pertunjukkan ditawarkan bagi para tamu.

“Nanti konsepnya itu bisa menjadi tempat nongkrong, ada juga pertunjukan, ada musala seperti rest area kata dari Kemendag,” tuturnya. Terlebih kebutuhan untuk kuliner diperkirakan akan cukup banyak. Berkaca pada event-event sebelumnya yang sukses digelar.

Sementara itu, akan disiapkan kuliner khas dan produk-produk dari NTB di pusat kuliner tersebut. Diharapkan pada awal tahun 2022 sudah mulai pembangunan pusat kuliner, karena memang ditujukan untuk mendukung gelaran event MotoGP.

“Ya awal tahun 2022 mulai karena kita mengejar MotoGP. Harapan kita maret sudah bisa beroperasional. Jadi kejar-kejaran di Januari, Februari, insyaallah APBN cepat keluar,” ungkapnya.

Sedangkan, berapa banyak kuliner akan terlibat didalam pusat kuliner tersebut belum diketahui dan tempat disediakan bisa menampung berapa banyak nantinya. Karena desain pembangunannya dari Kemendag, di mana sudah ada desainnya tersendiri.

“Kuliner ditampilkan kita belum tau, daya tampung kita belum tau. Dari desain itu boleh tidak kita rubah, mungkin ada kearifan lokal disisipkan, sesuai kebutuhan,” tandasnya. (dpi)

- Advertisement -

Berita Populer